Yogyakarta Menuju Kota Inklusi dengan Ketahanan Pangan

Yogyakarta terus berupaya menjadi kota inklusi yang ramah bagi semua warganya serta memiliki sistem ketahanan pangan yang kuat. Komitmen ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, dalam arahannya kepada pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dinas Pertanian dan Pangan pada Senin (17/3/2025).

Kota Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia dengan keberagaman masyarakatnya. Ada warga asli Yogya dan juga pendatang dari berbagai daerah di Indonesia, baik itu pelajar maupun pekerja. Oleh karena itu, semangat inklusi untuk merangkul semua kalangan menjadi hal yang sangat penting,” ujar Wawan.

Menurutnya, konsep inklusi bukan hanya sekadar keberagaman, tetapi juga upaya nyata dalam mengakomodasi semua warga, termasuk penyandang disabilitas. Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk memastikan pemenuhan hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi bisa dirasakan oleh seluruh warga, tanpa terkecuali.

Selain itu, Wawan juga menekankan pentingnya program yang berdampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam sektor pertanian dan pangan. Dengan keterbatasan lahan di perkotaan, solusi yang diutamakan adalah pengembangan ketahanan pangan berbasis community development atau pemberdayaan masyarakat.

Fokus kita bukan hanya ketersediaan pangan, tetapi juga akses yang mudah serta pemanfaatan pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi semua warga,” katanya.

Dalam mendukung upaya ketahanan pangan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, menuturkan bahwa konsep urban farming menjadi solusi utama dalam sistem pertanian perkotaan. Dengan pendekatan hortikultura, masyarakat diajak untuk lebih aktif dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk pertanian skala kecil.

“Sejumlah kelompok tani di Kota Yogyakarta telah berhasil membudidayakan berbagai komoditas sayur seperti selada dan bayam, serta ikan seperti gurami, nila, dan lele. Bahkan, beberapa kelompok sudah berhasil mengembangkan buah-buahan seperti kelengkeng dan pepaya,” ucap Sukidi.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Yogyakarta tidak hanya menjadi kota yang inklusif bagi semua warganya, tetapi juga memiliki ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan. Ke depan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus memperluas program urban farming serta pemberdayaan masyarakat, guna memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan bergizi untuk semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *