Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menilai cara efektif untuk memperkuat toleransi di Indonesia adalah dengan membangun kesadaran di masyarakat. Menurutnya, mereka harus memiliki keinginan untuk mulai menyuarakan aspirasi dan pendapat.
“Karena itu, penting bagi kita untuk menyuarakan pendapat dan melakukan perlawanan dengan cara-cara yang baik,” kata Yenny dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (18/11).
Terlebih, lanjut perempuan bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh ini, jumlah orang toleran di Indonesia lebih banyak dibanding mereka yang intoleran. Namun kebanyakan ada yang memilih diam meski memiliki gagasan untuk disuarakan.
Yenny juga menyampaikan mimpinya sebagai aktivis sekaligus politikus yang cukup berpengaruh di Indonesia. Keinginannya sederhana, dia ingin ketiga anak perempuannya bisa hidup dalam kehidupan yang baik dan ramah terhadap kaum perempuan.
Dia juga menginginkan Indonesia menjadi bangsa yang toleran, damai dan penuh cinta kasih. Ini bisa tercapai dengan terciptanya masyarakat yang kuat secara sosial, politik dan ekonomi.
Putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini aktif menyebarluaskan nilai-nilai toleransi dan perdamaian sembari meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial. Dia aktif membangun berbagai kegiatan, salah satunya Desa Damai dan Koperasi Cinta Damai.
“Bagi saya apa yang saya kerjakan membuat saya semakin yakin bahwa hidup jadi bermakna ketika apa yang kita lakukan berdampak positif bagi kehidupan orang lain. Saat orang lain bahagia dan merasa hidupnya berubah jadi lebih baik, saat itulah saya tahu saya telah melakukan sesuatu yang benar,” pungkasnya.