Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menyatakan, Pemerintah menargetkan untuk bisa mencapai tujuan vaksinasi Covid-19 untuk 1 juta penduduk per hari. Sehingga dengan 182 juta penduduk yang disasar, vaksinasi bisa selesai dalam waktu 15 bulan sejak Januari 2021.
“Target kita adalah 1 juta per hari. Ini harus dicapai dan ini juga permintaan Presiden supaya itu diperoleh,” kata Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, dalam keterangannya, Kamis (25/2/2021).
Wapres mengatakan, Indonesia telah mempunyai 142 juta vaksin di awal waktu. Hal tersebut akan menimbulkan respons positif, sehingga kondisi ekonomi juga diharapkan akan mengalami peningkatan.
“Kita mengejar pertama itu 40% penduduk Indonesia sekitar 70 juta, ini tahap awal ini harus dikejar dan ini sudah bisa membuat keadaan lebih baik, situasi ekonomi juga akan lebih berkembang kalau sudah 70 juta yang divaksin. Nah kemudian kita terus mengejar sampai 182 juta itu,” kata Wapres.
Menurut Wapres, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19. Di antaranya adalah dengan menyederhanakan prosedur teknis registrasi, distribusi, dan data penerima vaksin.
Pemerintah juga terus mencari cara agar jumlah vaksin ditambahkan dengan tidak hanya mengandalkan impor. Pemerintah akan terus mempercepat produksi vaksin yang dibuat di dalam negeri.
Selain itu, vaksinatornya juga diperbanyak dengan meminta bantuan dari TNI-Polri. Tempat vaksinasi juga diperbanyak, dan tidak hanya mengandalkan rumah sakit pemerintah, tetapi juga swasta dan pilihan tempat yang memungkinkan.
Pemerintah juga terbuka dengan opsi masyarakat yang menggunakan vaksinasi mandiri. Syaratnya, harus tetap dalam koridor regulasi yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah.
Wapres mengatakan masyarakat tak perlu takut dengan keandalan vaksin Covid-19. Sebagai penerima vaksin, dia mengaku kondisi kesehatannya tetap baik setelah dilakukan vaksinasi, tanpa terlihat efek samping. Baginya, hal ini akan menimbulkan animo masyarakat, bahkan usia lanjut, untuk divaksin.
Dari pemantauannya yang ia lihat di televisi, dimana terjadi antrian panjang masyarakat yang ingin divaksin, Wapres meyakini bahwa masyarakat mendukung program vaksinasi ini.
“Saya melihat yang anti vaksin ini ya kayaknya makin hari makin kecil,” ucap Wapres.
Wapres menjelaskan kondisinya sebelum dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19. Sebelum dilakukan vaksinasi, Wapres terlebih dahulu menunggu informasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai efek samping vaksin pada usia lanjut. Kemudian kesehatan wapres juga dicek untuk memastikan kesiapannya menerima vaksin.
“Bahkan sebelumnya saya diperiksa dulu darahnya, dianalisa dulu jantungnya, diperiksa semua sebelumnya. Setelah OK, ya maka kemudian saya diberi tahu bisa divaksin. Tahap itu kita ikuti dengan penuh kehati-hatian,” ungkapnya.
Wapres pun mengimbau bagi mereka yang akan divaksin, harus tetap dilakukan pengecekan kondisi kesehatan, khususnya tekanan darah, tanpa melihat faktor usia.
“Semua yang mau divaksin walaupun belum orang tua harus dicek tekanan darahnya dulu, nah kalau tekanan darahnya tinggi ya tidak jadi. Walaupun yang di bawah usia 59-18 tahun,” urainya.