Sekolah di DIY beberapa waktu terakhir sudah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen. Namun dalam pelaksanaannya sempat ditemukan klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Hal itu menjadikan pelaksanaan PTM diubah menjadi 50 persen dari total daya tampung. Selain melakukan sejumlah penyempurnaan dan evaluasi, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY juga melakukan identifikasi.
“Setelah pelaksanaan PTM, Disdikpora DIY mengidentifikasi ada sekitar 1.200 pelajar dari jenjang SMA/SMK serta SLB di DIY yang terpapar Covid-19. Siswa tersebut selain tertular dari klaster PTM juga tertular dari lingkungan di sekitarnya atau keluarga,” ungkap Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya MPd, beberapa waktu lalu.
Didik mengatakan, sekitar 1.200 pelajar SMA/SMK dan SLB di DIY yang terpapar Covid-19 itu merupakan hasil identifikasi Disdikpora DIY sejak PTM semester genap dimulai pada 3 Januari 2022 lalu. “Jadi setelah sekitar dua bulan PTM berjalan ada 1.200 pelajar yang positif Covid-19. Jumlah itu berasal dari 60 sekolah. Sebagian besar pelajar yang terpapar Covid-19 tanpa gejala sehingga mereka cukup melakukan isolasi mandiri dan mengikuti pembelajaran secara daring,” kata Didik.
Adapun untuk penanganan siswa yang terpapar Covid-19 dilakukan oleh fasilitas pelayuanan kesehatan terdekat dengan sekolah, melalui pelacakan kontak warga sekolah dengan siswa yang dinyatakan positif.
“Tidak semua sekolah yang ditemukan kasus positif kemudian ditutup total. Pasalnya jika penularan itu hanya terjadi antarsiswa dalam satu kelas dan tidak melebar ke kelas lain, maka satu kelas tersebut yang harus pembelajaran daring. Tapi kalau penyebarannya sudah antarkelas maka satu sekolah harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk sementara waktu,” terangnya.
Didik menambahkan, penularan Covid-19 tidak semuanya klaster PTM, karena ada banyak yang tertular dari rumah. Hal itu dikarenakan penegakan prokes selama di sekolah, baik saat kedatangan maupun saat pembelajaran sudah cukup baik. Jadi yang perlu diwaspadai dan diperhatikan justru aktivitas mereka saat berada di luar sekolah.
“Memang ada beberapa yang tertular dari rumah kemudian menular ke beberapa siswa. Jadi tidak semuanya berasal dari aktivitas PTM. Karena saat di sekolah prokesnya cukup baik,” ujar Didik.