Forum Gus-Gus Pesantren Nahdlatul Ulama yang berasal dari seluruh Jawa, DKI Jakarta, dan Yogyakarta beserta daerah lainnya sowan ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mereka disambut langsung oleh ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan jajaran pengurus lainnya.
Kedatangan gus-gus ini bertujuan untuk silaturahmi kepada KH Said Aqil Siradj, sekaligus juga mendorong beliau untuk maju kembali menjadi ketua umum PBNU di Muktamar ke-34 Desember mendatang.
Pengasuh Pondok Pesantren Tremas Pacitan Gus Luqman menyampaikan, hampir semua gus-gus pesantren di Jawa hadir mengikuti sowan tersebut. Ia menyebut, para gus-gus pesantren di Jawa, Jogjakarta dan DKI Jakarta hadir dan mendukung Kiai Said menjadi Ketua Umum PBNU kembali.
“Banyak lagi, seluruh Jawa, Jogja dan Jakarta, kami atas nama gus-gus oyod-oyod NU forum gus-gus pesantren Nahdlatul Ulama pendukung Kiai Said Aqil Siradj,” ujar Gus Luqman melalui video yang diunggah YouTube NU Channel.
Selain itu, Gus Luqman juga menyebut Kiai Said merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan kepengurusan di Nahdlatul Ulama. Ia berharap, ke depan NU akan lebih konsentrasi memikirkan perkembangan pesantren di Indonesia.
“Insya Allah tentu kita harapkan beliau bisa melanjutkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” pungkas Gus Luqman.
Terkait dengan perkembangan Muktamar NU ke-34, sebelumnya PBNU telah memutuskan untuk menunda kegiatan lima tahunan tersebut.
Melalui Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini memastikan bahwa gelaran Muktamar NU ke-34 ditunda sebagai respons terhadap pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 se-Indonesia pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 mendatang.
Muktamar NU yang sedianya digelar di Lampung memiliki salah satu agenda penting, yakni memilih ketua baru.
“Maka, dalam konteks itu, PBNU nanti akan memutuskan jadwalnya kapan,” kata Helmy dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).
Helmy mengatakan bahwa keputusan penjadwalan kembali Muktamar akan dibahas dalam rapat internal pengurus PBNU.
Di sisi lain, Helmy mengakui menerima aspirasi dari warga NU yang menyarankan Muktamar diundur hingga 31 Januari 2022 mendatang. Tanggal tersebut berbarengan dengan hari lahir NU.
“Waktu tepatnya kapan, nanti akan diputuskan oleh Ketua Umum dan Sekjen PBNU, Rais Aam dan Katib Aam, ” ujar Helmy.