PROGAM vaksinasi nasional terus digalakkan sebagai upaya negara melindungi masyarakat dari ancaman pandemi Covid-19.
Selain itu, penyuntikan vaksin kepada masyarakat Indonesia dalam program vaksinasi juga bertujuan untuk tercapainya kekebalan komunitas atau herd immunity.
Sayangnya, ditengah berlangsungnya program vaksinasi, masih banyak masyarakat yang mempertanyakan khasiat/keampuhan vaksin, kehalalan dan juga keamanan vaksin.
Masyarakat sempat mempertanyakan soal kehalalan, khasiat vaksin Sinovac dan vaksin jenis lain yang disuntikkan ke masyarakat.
Lalu apa tanggapan pemerintah RI meyakinkan masyarakat terkait hal itu?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan kepada masyarakat dunia, bahwa vaksin adalah upaya Negara dalam melindungi masyarakat dunia dari ancaman pandemi Covid-19.
Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga meyakinkan kepada masyarakat dunia bahwa vaksin Sinovac aman, berkhasiat dan halal.
Penegasan Satgas Penanganan Covid-19 ini sekaligus menjadi jawaban dengan masih banyaknya masyarakat dunia yang mempertanyakan keampuhan vaksin Sinovac.
Karena vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 63, 5 persen di Indonesia, dibandingkan sejumlah vaksin sejenis dari produsen lainnya yang dilakukan uji klinis negara lain.
“Kami telah menerima rekomendasi dari WHO (World Health Organization), bahwa nilai efikasi diatas 50 persen dapat diterima. Dan kita tahu, jika angka lebih rendah, tentunya orang yang akan divaksinasi akan lebih banyak jumlahnya. Dan itu saya kira adalah tantangan untuk berbagai negara di dunia termasuk Indonesia,” kata Prof Wiku saat acara International Media Briefing secara daring di Gedung BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu.
Pemerintah, kata Prof Wiku akan terus memastikan bahwa program vaksinasi akan berjalan dengan baik, dan juga terus mengikuti hasil uji klinis vaksin Covid-19 di berbagai belahan dunia dengan beragam jenis vaksin.
Hal itu demi tercapainya kekebalan komunitas atau herd immunity di Indonesia.
Untuk hasil uji klinis tahap 3 di Indonesia sendiri, vaksin Sinovac telah lulus dan memiliki Emergency Use of Authorization (EUA) yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dalam uji klinis tahap 3, dilakukan oleh Universitas Padjajaran di Bandung dan PT Bio Farma untuk memastikan prosesnya berjalan lancar.
Pemerintah juga melibatkan para pakar dalam proses uji klinis tahap 3 termasuk program vaksinasi.
Dan dalam prosesnya, pemerintah juga bersikap transparan dan terus menginformasikan kepada masyarakat tentang perkembangan uji klinis vaksin Covid-19.