Herman Yoku yang dikenal sebagai anggota aktif Majelis Rakyat Papua (MRP) dan seorang saksi sejarah memberikan pernyataan tegas soal klaim HUT Kemerdekaan Bangsa Papua yang dirayakan pada 1 Desember setiap tahun oleh para aktivis dan simpatisan OPM.
“Klaim 1 Desember HUT OPM itu penipuan sejarah,” tegasnya. Klaim itu menurutnya sebagai suatu kekeliruan juga penipuan sejarah yang terus dipelihara hingga saat ini. Bahkan telah membodohi sebagian kecil generasi muda Papua dengan tetap mempercayai sejarah yang salah itu.
“Entah siapa yang telah mengklaim tanggal 1 Desember sebagai HUT Kemerdekaan Papua,” bebernya.
Terkait Bendera Bintang Kejora juga, Yoku turut menyorotinya.
Menurutnya, Bintang Kejora yang saat ini diklaim sebagai Bendera Negara West Papua sebenarnya adalah bendera klub sepak bola dari wilayah Nafri.
Kala itu, pada masa masa terakhir Belanda mau keluar dari Papua, mereka mencopot gambar bola kaki dan menggantinya dengan bintang lalu dijadikanlah Bendera West Papua.
“Jadi tahun 1963 terjadi integrasi Irian (Papua) ke NKRI saat masa peralihan, Pemerintahan Belanda masih belum mau keluar dari Papua yang saat itu masih bernama Irian,” bebernya.
Belanda kemudian melakukan segala macam cara untuk menganggu kedaulatan NKRI dengan menciptakan Bintang Kejora yang diambil dari bendera klub sepak bola Nafri dan dijadikan sebagai bendera Bangsa West Papua.
“Hal inilah yang tidak dipahami oleh generasi muda sekarang, yang masih percaya bahwa 1 Desember adalah kemerdekaan Papua Barat,” ujarnya.