Publik Tak Terpengaruh Manuver Gatot Nurmantyo

Gatot Nurmantyo dan kawan-kawan aktivis KAMI salah berhitung ketika bermanuver melakukan kunjungan ke Bareskrim POLRI pekan lalu.

Mereka berusaha menjadikan penangkapan, pemberian status tersangka dan penahanan Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan dan kawan-kawan sebagai media sekaligus panggung promosi KAMI.

Namun tanpa disadari peristiwa itu telah menjatuhkan moral Gatot Nurmantyo dan KAMI.  Mengapa jatuh? Karena selain gagal bertemu Syahganda Nainggolan dan kawna-kawan, Gatot Nurmantyo dan KAMI gagal bertemu Kapolri.

Peristiwa ini jadi pukulan keras mereka karena secara beruntun mengalami peristiwa unlucky atau apes. Mereka belum sempat membuktikan organisasinya sebagai gerakan moral, malah justru moralnya runtuh karena aktivisnya terlibat dugaan tindak pidana, ditangkap menjadi tersangka dan ditahan.

Ini namanya gagal total dan pertanda KAMI tidak solid, diduga ada yang sedang menggunting dalam lipatan.

Mestinya kalau KAMI atau Gatot Nurmantyo mau bertemu Kapolri, maka ada protokol yang harus diikuti. Juga kalau mau besuk tahanan, ada prosedurnya yang mesti dibereskan terlebih dahulu oleh tim KAMI.

Kunjungan Gatot Nurmantyo dan KAMI ke Bareskrim pun juga manuver mendiskreditkan Polri. Mereka berusaha memberi pesan ke publik KAMI dizalimi, dan penegakan hukum kita jelek.

Namun publik lebih cerdas membaca manuver Gatot Nurmantyo dan KAMI tak lebih upaya mencari panggung, mengkapitalisasi status tersangka dan tahanan atas nama Syahganda Nainggolan, dan kawan-kawan, dan mempolitisasi kegagalan bertemu Kapolri.

Gatot Nurmantyo dan KAMI, seharusnya tidak berspekulasi bertemu Kapolri, dan membezuk Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dalam Rutan Bareskrim Polri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *