Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi tolak politik SARA di Pemilu 2024.
Jokowi mengimbau calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) 2024 untuk mengedepankan politik gagasan dan politik ide pada Pemilu 14 Februari 2024.
“Para capres maupun cawapres yang ikut kontestasi politik mendatang hendaknya mengedepankan politik gagasan, politik ide,” kata dia.
Jokowi mengimbau capres dan cawapres Pemilu 2024 mengedepankan politik gagasan agar situasi politik Indonesia tetap tenang.
“Dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini, menjelang Pemilu 2024, kita semua harus menjaga situasi politik tetap adem. Hangat bisa, jangan panas,” ujar Jokowi.
Presiden mengingatkan akan bahayanya politik identitas di tengah-tengah kemajemukan masyarakat dan budaya bangsa Indonesia.
“Jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas yang berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam,” kata dia.
Sebelumnya, dalam Rapat Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 pada Minggu, 10 April 2022 lalu, Presiden RI juga menyampaikan hal yang sama.
Jokowi tolak politik SARA di Pemilu 2024 dan meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan politik yang tidak bermanfaat.
“Saya minta dilakukan edukasi, pendidikan politik yang masif kepada masyarakat dan kontestan. Jangan membuat isu-isu politik yang tidak baik. Terutama isu politik identitas yang mengedepankan isu politik SARA,” kata dia.