Potensi Bahari Indonesia, Pilar Ekonomi dan Pariwisata yang Menjanjikan

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan potensi bahari yang sangat melimpah. Lautan yang luas, sumber daya perikanan yang kaya, serta keindahan alam bawah laut menjadikan sektor ini sebagai aset berharga bagi negara. Tidak hanya berkontribusi pada perekonomian nasional, potensi bahari juga berperan besar dalam mendorong aktivitas pariwisata.

Pelaku Pariwisata Bali, Dewa Wisnu Arimbawa dalam wawancara bersama RRI Denpasar, Minggu (16/2/2025)  mengungkapkan bahwa sektor ini memiliki peran yang signifikan. “Wisata bahari menjadi salah satu daya tarik utama bagi turis, baik domestik maupun mancanegara. Banyak wisatawan datang ke Indonesia untuk menikmati pantai, menyelam di perairan yang indah, serta mencoba olahraga air seperti selancar dan snorkeling,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki berbagai destinasi wisata bahari unggulan seperti Raja Ampat di Papua, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Penida di Bali. Keindahan bawah laut serta keanekaragaman hayati yang tinggi menjadikan destinasi tersebut sebagai magnet wisatawan.

Pelaku wisata memegang peran penting dalam mengoptimalkan potensi bahari agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang maksimal. Dewa Wisnu Arimbawa menekankan bahwa pemanfaatan yang ideal harus tetap memperhatikan aspek keberlanjutan.

“Pelaku wisata harus memastikan bahwa pengelolaan kawasan bahari dilakukan dengan prinsip ekowisata. Ini berarti menjaga kebersihan laut, membatasi jumlah wisatawan di area tertentu, serta memberikan edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pengembangan wisata bahari, seperti menciptakan paket wisata yang unik, melibatkan masyarakat lokal dalam operasional bisnis, serta menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam fasilitas wisata.

Sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, Bali memiliki banyak kawasan wisata bahari yang menarik. Menurut Dewa Wisnu Arimbawa, pengelolaan potensi bahari di Bali masih menghadapi tantangan.

“Ada beberapa daerah yang sudah dikelola dengan baik, seperti Nusa Dua dan Nusa Penida. Namun, masih ada kawasan pesisir lain yang kurang mendapat perhatian, baik dari segi infrastruktur maupun promosi wisata. Pemerataan ini penting agar seluruh wilayah bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari sektor bahari,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah dan pelaku usaha bisa bekerja sama untuk mengembangkan destinasi-destinasi baru agar manfaat ekonomi dari sektor wisata bahari bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.

Dewa Wisnu Arimbawa menghimbau agar potensi bahari dapat dimaksimalkan secara optimal. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sektor ini.

“Kita harus menyadari bahwa laut bukan hanya aset ekonomi, tetapi juga warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang tegas terkait pengelolaan wisata bahari, termasuk pengendalian aktivitas wisata yang berpotensi merusak lingkungan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pelaku wisata, hingga masyarakat, untuk berkolaborasi dalam menjaga ekosistem laut dan mengembangkan wisata bahari secara bertanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *