Yogyakarta (ANTARA) – Percepatan vaksinasi COVID-19 dari Badan Intelijen Negara Daerah Istimewa Yogyakarta berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan setempat menyasar ratusan anak taman kanak-kanak dan sekolah dasar di wilayah Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
“Sasaran vaksinasi kalau untuk anak TK sekitar 700 anak, tetapi ada juga dari SD yang datang sekitar 200an anak. Mereka dari wilayah binaan Puskesmas Mlati 1,” kata Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGKTI) Kecamatan Mlati, Roidah di sela vaksinasi di Balai Desa Pogung Lor, Sleman, Rabu.
Menurut dia, karena banyak siswa SD yang datang mengikuti vaksinasi COVID-19, maka sempat terjadi antrean di lokasi vaksinasi, namun kegiatan dapat berjalan lancar, setelah ada upaya dari panitia dan Satgas COVID-19 yang mengarahkan.
“Kami kerja sangat luar biasa, karena tidak ada koordinasi sebelumnya bahwasanya dari SD gabung ke sini, tapi Alhamdulillah berjalan lancar. Tadi dosis satu ada yang dosis dua, jadi kemarin yang dosis satu gagal hari ini divaksin,” katanya.
Dia mengatakan, dipilihnya tempat vaksinasi anak TK usia enam sampai 11 tahun di balai desa ini, karena dari sisi kapasitas memungkinkan untuk menampung anak dalam jumlah besar, sehingga protokol kesehatan tetap bisa dijalankan.
“Kami memilih di sini karena kalau di sekolah tidak mencukupi, karena kapasitas kecil, tapi di sini bisa masuk bergantian artinya bisa jaga jarak, tempatnya memadai dan representatif, dan juga tersedia fasilitas lengkap, kita tinggal menata. Kemarin dosis satu juga di sini,” katanya.
Dia berharap, dengan vaksinasi COVID-19 bagi anak khususnya usia TK ini agar dapat segera terbentuk kekebalan tubuh dan terhindar dari penularan COVID-19 maupun penyakit lainnya.
“Harapannya supaya anak Indonesia sehat, dan anak-anak itu terbebas dari penyakit yang tidak diinginkan, intinya seperti itu. Dan kami kalau guru-guru yang penting bekerja keras dan bekerja ikhlas,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Vaksinasi BIN DIY, Adi Riyanto mengatakan lembaganya bersama Dinkes terus melakukan percepatan vaksinasi, termasuk bagi anak usia enam sampai 11 tahun, agar dapat menurunkan kasus yang saat ini di DIY mengalami kenaikan.
“Di sini kita memang mengupayakan kecepatan vaksinasi, karena ternyata Omicron itu cepat sekali menular, makanya kalau protokol kesehatan bisa kita jaga, vaksinasi bisa kita percepat, semoga kasus segera turun dan membaik lagi,” katanya.
Pihaknya mengupayakan vaksinasi COVID-19 dosis dua bagi anak usia enam sampai 11 tahun dapat selesai akhir Februari, kemudian setelah itu menyisir anak yang belum vaksin, sambil menyiapkan vaksin booster bagi pelajar SMP atau SMA.