Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur tepatnya di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dinilai dapat memberikan dampak positif bagi banyak sektor.
Mulai dari sektor ekonomi, pembangunan, birokrasi, hingga lingkungan.
Hal itu seperti di kemukakan Pengamat Ekonomi Sigmaphi Indonesia.
Menurut pandangannya, ada tiga dampak besar terhadap yang dapat dioptimalkan dengan pembangunan IKN saat ini.
Pertama, dampaknya terhadap pemerataan pembanguan dikawasan timur dan barat Indonesia, serta antara Jawa dan Luar Jawa.
“Pembangunan IKN akan berdampak pada pemerataann pembangunan di Indonesia,” ungkapnya pada Kamis (3/11/2022).
Kemudian, dampak yang bisa dimaksimalkan dengan pembangunan IKN yakni, mewujudkan tata pemerintahan yang baik seiring penciptaan sistem birokrasi baru di ibu kota yang di harapkan terkelola dengan profesional, modern, dan transparan serta akuntabilitas.
Selanjutnya, kata dia pembangunan megaproyek IKN juga dapat memberi kesempatan kepada kawasan Jakarta untuk memulihkan daya dukung lingkungannya yang sekarang ini kian terbebani secara masif.
“Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk Jakarta dalam memperbaiki kawasan disana,” sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa penandatanganan kontrak untuk proyek pembangunan istana presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dilakukan pada pekan ini.
“Untuk istana presiden di IKN baru mau kontrak pada pekan ini,” ujar Basuki beberapa waktu lalu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan, anggaran pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sampai 2024 bertambah sekitar Rp15 triliun.
Dengan demikian, total anggaran pembangunan IKN hingga 2024 menembus angka Rp58 triliun.
“Kalau 2022 sampai 2024 total Rp 43 triliun. Mungkin yang kawasan 1B dan 1C akan ada tambahan sekitar Rp 15 triliun untuk dua jalan produksi,” kata Menteri PUPR.