Bentuk cinta tanah air Indonesia, Kepala Suku Kanum serta masyarakat adat kampung laksanakan pawai Bendera Merah Putih dan menyatakan sikap penolakan KST (Kelompok Separatis Teroris) di Papua.
Pawai Bendera Merah Putih Kepala Suku Kanum dan masyarakat adat bersama personel Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Statis Yonif 511 Dibyatara Yodha Pos Yanggandur di Kampung Yanggandur, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 511 Dibyatara Yodha, Letkol Inf Rully Noriza mengatakan, kegiatan pawai Bendera Merah Putih dipimpin langsung Kepala Suku Kanum, Yeremias K Ndimar serta pernyataan sikap dan penolakan terhadap KST di Papua.
“Kepala Suku Kanum, Yeremias K Ndimar bersama masyarakat di perbatasaan RI-PNG menunjukkan rasa cinta tanah air dan rasa nasionalisme,” kata Rully dalam keterangannya dikutip, Jumat (30/6/2023).
Menurutnya, ini sekaligus memberikan pemahaman terhadap masyarakat khususnya generasi muda agar tidak terprovokasi.
“Kita berikan pemahaman agar tidak tterprovokasi oleh oknum-oknum atau organisasi bertentangan dengan Pancasila bahkan yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonensia (NKRI),” tutur Dansatgas Rully.
Sementara Danpos Yanggandur Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 511 Dibyatara Yodha, Letda Inf Warjito menyampaikan, pihaknya dan masyarakat agar seluruh lapisan masyarakat Kampung Yanggandur memiliki jiwa nasionalisme serta mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Masyarakat diharapkan juga tidak mudah terprovokasi atas ajakan-ajakan yang merugikan masyarakat itu sendiri,” paparnya.
Kepala Suku Kanum, Yeremias K Ndimar (58) beserta masyarakat adat Suku Kanum menyampaikan pernyataan sikap, bahwa masyarakat Suku Kanum mengajak seluruh lapisan masyarakat Papua Selatan untuk menjaga keamanan agar situasi tetap kondusif dan aman.
“Indonesia sudah berdaulat dan merdeka dalam bingkai NKRI. Kami masyarakat Suku Kanum ingin Papua damai dan kami NKRI,” ucapnya.