Kaum muda menjadi target yang rentan oleh paparan faham intoleransi dan radikalisme. Di sisi lain, peran kaum muda sangat penting untuk membendung berkembangnya faham ini.
Paparan tersebut merupakan bagian dari pernyataan Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Melawi, Imamsyah. Dia menyampaikan pandangan tersebut, saat membuka diskusi publik Pengurus Besar Gerakan Damai Nusantara Wilayah, Minggu (27/02/2022).
Diskusi publik ini berlangsung di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi.
“Pesatnya perkembangan di era digitalisasi, membuat paham radikalisme dan intoleransi juga semakin menghawatirkan,” kata Imamsyah.
Dia mendorong adanya gerakan kaum mula melawan intoleransi dan radikalisme, yang saat ini menampakkan perkembangan di Indonesia. Maka justru peran kaum muda dia anggap mampu berkontribusi untuk menangkal berkembangnya faham yang merugikan nilai-nilai kebangsaan ini.
“Saya sangat menyambut baik adanya diskusi yang merangkul kaum muda dari berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa yang ada di Melawi ini,” ucap Imamsyah.
Dia menegaskan, perlunya ada diskusi dan dialog yang itensif serta berkualitas, untuk menyikapi suburnya potensi perpecahan bangsa. Sebab jika tidak ada upaya menangkalnya, kondisi ini mengancam tatanan bangsa dan negara.
“Pemuda sangat rentan jadi target utama kelompok tertentu dalam penyebaran paham radikal. Sebab pemuda sangat mudah sekali untuk menerima hasutan. Tapi di sisi lain, peran pemuda juga penting mengatasi dan memberantas radikalisme,” papar Imamsyah.
Satu di antara peserta diskusi, Ikhsan Susiandi, menyampaikan apresiasinya atas adanya Gerakan Damai Nusantara. Sebab, gerakan ini telah mendorong munculnya diskusi bersama kaum pemuda di Melawi, yang memberi manfaat edukatif.