Gerakan Masyarakat Cinta NKRI dari berbagai elemen di Provinsi Aceh menyatakan menolak kehadiran Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia (WE) karena dapat mengancam perdamaian dan persatuan Indonesia.
Unjuk rasa yang pernah diikuti puluhan orang dengan spanduk bertuliskan “Stop pecah belah anak bangsa demi keutuhan negara tercinta. Rakyat tolak deklarasi KAMI di Aceh”.
Heri Safrijal, koordinator unjuk rasa, pernah mengatakan kehadiran KAMI cenderung mendiskreditkan segala aspek kegagalan pengelolaan negara oleh Pemerintahan Joko Widodo.
“Karenanya, kami menilai ini berpotensi mengancam keberlangsungan perdamaian di Aceh. Apalagi kami menilai kehadiran KAMI sudah memprovokasi pikiran-pikiran elemen sipil di Aceh,” kata Heri Safrijal.
Maka dari itu, Heri Safrijal mengajak masyarakat Aceh menolak kehadiran KAMI karena dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat yang sedang berlangsung sangat baik di Aceh.
“Kami menolak keras deklarasi KAMI di Aceh karena mengganggu konsentrasi pemerintah pusat dalam menjalankan agenda pembangunan serta penanganan COVID-19,” kata Heri Safrijal.
“Kami mendesak Polda Aceh menindak tegas kelompok no yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Kami mengajak masyarakat tidak terprovokasi serta mendukung pemerintah pusat memperkuat Pancasila sebagai ideologi bangsa,” kata Heri Safrijal.