Kabar Baik! RI Siap Menuju Endemi Covid-19, Tunggu Kabar WHO

Kabar gembira datang lagi terkait kasus Covid-19 di Indonesia. Ada sebuah titik cerah pandemi yang sudah melanda lebih dari 2 tahun bisa menuju endemi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengemukakan Indonesia saat ini tengah menyiapkan sederet kebijakan agar Indonesia menuju endemi.

Menurutnya, peta jalan untuk normalisasi aktivitas masyarakat akan diterapkan agar kasus Covid-19 hingga tingkat kematian bisa tetap berada di level rendah. Diantaranya dengan memperluas vaksinasi baik dosis lengkap hingga booster.

Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan kegiatan testing dan tracing hingga jaminan akan fasilitas respon kesehatan yang lebih mumpuni dari saat ini. Namun, ia menekankan bahwa proses ini membutuhkan waktu.

“Semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama tentunya tidak dapat dilakukan secara terburu-buru dan hanya mengikuti trend yang ada,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Lanjutnya, untuk mengubah kondisi menjadi endemi atau hidup berdampingan dengan virus, tentu memerlukan cara pandang hidup dan kondisi yang baru. Cara pandang ini yang akan membawa Indonesia mendekati situasi yang normal.

Hal ini lah yang terus dipersiapkan oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak kaget saat perubahan situasi terjadi. Sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting.

“Semua upaya yang ada perlu disertai edukasi yang mumpuni agar berdampingan bersama Covid-19 nantinya bukan hanya slogan saja,” pungkasnya.

Luhut sendiri membawa kabar gembira. Luhut mengatakan, perkembangan kasus Covid-19, yang utamanya disebabkan varian Omicron sudah mengalami penurunan yang cukup signifikkan.

“Hal ini terlihat pada tingkat kasus harian Nasional yang sudah menunjukkan tren penurunan. Selain itu tingkat rawat inap rumah sakit juga menunjukkan tanda perlambatan dan kasus kematian secara keseluruhan berada pada level yang juga rendah yakni di bawah varian Delta,” ujarnya

Lanjutnya, seluruh wilayah di provinsi Jawa dan Bali sudah menunjukkan tren penurunan kasus yang begitu signifikan. Meski demikian Provinsi Jawa Tengah dan DIY masih mengalami peningkatan kasus.

Namun kedua wilayah tersebut diprediksi akan segera mengalami penurunan kasus dalam beberapa waktu ke depan mengikuti seluruh provinsi yang ada di Jawa dan Bali. Selain itu, tingkat kematian dalam 7 hari terakhir di seluruh provinsi Jawa Bali juga masih lebih rendah dari varian Delta yang lalu.

Mulai pekan ini, pemerintah akan kembali menggenjot pelaksanaan vaksinasi di setiap wilayah terutama dosis dua yang akan dijadikan syarat untuk menentukan level PPKM.

“Syarat level vaksinasi dosis kedua untuk menentukan assessment Level mingguan tiap daerah, telah berhasil mendorong percepatan vaksinasi dosis kedua umum dan lansia di Jawa Bali,” jelasnya.

Dengan capaian yang begitu baik ini mulai dari penurunan kasus hingga percepatan vaksinasi maka Luhut menilai bawah Indonesia akan makin dekat memenuhi syarat menuju kondisi endemi.

“Pemerintah ke depan akan terus mengkaji dan menerapkan kebijakan yang dapat mendorong tingkat vaksinasi ke level tertinggi agar syarat pra-kondisi endemi yakni tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi dapat segera tercapai,” pungkasnya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyebut status darurat akibat Covid-19 bisa selesai pada 2022 jika beberapa syarat terpenuhi.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, fase bahaya akibat Covid-19 bisa selesai pada pertengahan 2022 karena dua hal. Pertama, tingkat vaksinasi di beberapa negara sudah sangat tinggi. Kedua, keparahan gejala Covid-19 yang dibawa varian Omicron tidak seberat varian-varian sebelumnya.

“Tapi [pandemi Covid-19] tidak (berakhir sepenuhnya), tidak ketika 70 ribu orang dalam seminggu meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati,” kata Ghebreyesus dalam pidato di Konferensi Keamanan Munich akhir pekan lalu, dikutip dari Business Insider

Tedros berkata, pandemi akan terus terjadi selama 83% penduduk di Benua Afrika belum mendapat vaksin bahkan satu dosis pun. Selain itu, Covid-19 disebutnya masih menjadi ancaman selama sistem kesehatan yang rentan eksis serta sedikitnya pengawasan yang dilakukan untuk melacak evolusi penyakit ini.

Meski fase akut pandemi berakhir, Tedros mengingatkan dunia agar harus bersiap untuk potensi lebih banyak varian yang muncul di masa depan. Bahkan, kata dia, kondisi ideal untuk varian yang lebih menular dan lebih berbahaya bisa terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *