Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing mengaku akan menindak tegas, pihak pihak yang akan menganggu keamanan menjelang peringatan hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
1 Desember diklaim sebagai hari jadi OPM.
Jenderal bintang dua tersebut mengaku pihaknya akan tetap mengamankan kegiatan dalam agenda 1 Desember besok.
“Stabilitas keamanan kita tetap jaga, dan tidak dilihat dari agenda-agenda tertentu,” ujar Sihombing kepada sejumlah awak media.
“Bukan hanya 1 Desember, tapi apapun kita tetap harus amankan, kami akan tegas,” tuturnya.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya sudah menyiapkan sekitar 400 personel keamanan.
“Kami dari Polda akan memback up, di Polres jajaran pun begitu,” ucapnya.
Sementara situasi Papua Barat, hingga saat ini masih relatif aman.
Selain itu, pihaknya telah mengerahkan personel intelejen untuk benar-benar akurat dalam melihat situasi dalam agenda kalender Kamtibmas.
Anggota Majelis Rakyat Papua, Herman Yoku menyebut HUT OPM 1 Desember merupakan pembodohan bagi generasi muda di Papua.
Sebab kata dia, hari jadi OPM itu percaya dengan sejarah yang salah.
“Yang mengklaim 1 Desember sebagai HUT Kemerdekaan Papua itu karena tidak paham sejarah, 1 Desember itu entah manusia dari mana yang mengklaim sebagai HUT Kemerdekaan Papua,” ujarnya
Sebagai informasi peringatan HUT OPM jatuh 1 Desember tiap tahunnya diperingati sejak tahun 1965.
Namun kini penanggalan itu ditolak oleh beberapa tokoh masyarakat, adata dan tokoh agama di Papua.
Para tokoh menyatakan tidak mau terjebak propoganda OPM yang mengiming-imingi kemerdekaan penuh bagi Papua Barat.
Menurut para tokokh sejarah peringatan HUT OPM merupakan kekeliruan besar.
Bahkan dari beberapa tokoh dulunya pernah berafiliasi dengan OPM kini malah menolak oragnisasi tersebut sebagai wadah perjuangan.
Alasannya karena OPM dinilai sering membuat kekacauan dengan membenarkan cara kekerasan.