Di tengah kondisi ekonomi global yang menunjukkan penurunan akhir-akhir ini, ekonomi Indonesia justru berhasil tetap tumbuh positif bahkan lebih tinggi.
Demikian disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya pada Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Rahadian Zulfadin dalam paparannya pada acara Indef School of Political Economy Jurnalisme Ekonomi, Selasa (14/12/2022).
“Indikasi pelemahan ekonomi global ini semakin besar, tapi di saat yang sama kinerja sektor eksternal ini masih positif tapi mulai melambat, jadi kita cukup beruntung dan harus mengakui bahwa dalam dinamika ekonomi itu selain ada good policy juga ada good luck,” ungkapnya.
Sektor eksternal tersebut adalah neraca dagang Indonesia yang malah menunjukkan kondisi surplus hingga Oktober 2022 efek dari commodity boom. Sebagai salah satu negara eksportir komoditas terbesar di dunia, kenaikan harga komoditas menjadi salah satu pendorong perekonomian Indonesia.
Commodity boom merupakan ungkapan untuk membahasakan periode kenaikan harga komoditas dalam suatu periode tertentu. Berbagai harga komoditas mulai dari minyak, gas, dan tambang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
Lebih lanjut, Rahadian mengatakan bahwa neraca dagang Indonesia telah mengalami surplus 30 bulan berturut-turut. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Oktober 2022 mencapai USD 244,1 miliar. Ini merupakan rekor tertinggi bahkan jauh lebih tinggi hampir 75% dibandingkan masa commodity boom di tahun 2011. Selain itu, nilai neraca perdagangan periode Januari hingga Oktober 2022 sebesar USD 45,5 miliar, ini menurutnya merupakan rekor sepanjang masa dalam perdagangan Indonesia.
“Bahwa kadang-kadang good luck ini juga penting, nah ini kita lihat bahwa kita masih diuntungkan sektor eksternal yang masih positif neraca perdagangan kita itu 30 bulan berturut-turut mengalami surplus, jadi surplus neraca perdagangan Oktober 2022 Rp 5,7 miliar itu surplus bulan ke-30 secara berturut-turut. Di tengah ekonomi global melemah ekspor impor kita masih cukup baik,” tambahnya.
“Salah satu yang menyebabkan Indonesia ekonominya masih bagus karena ada windfall commodity, ini kita bandingkan periode 2011 ada komoditi boom. Dibandingkan dengan waktu yang sama 2011 periode Januari-Oktober 2022 ini mengalami kenaikan hampir 75%. Ekspor kita sekarang lebih tinggi di tengah ekonomi global melambat. Ekspor kita di periode ini rekor sepanjang masa,” tambahnya.
Menurutnya, selain ada faktor keberuntungan, kinerja ekspor yang baik ini juga didorong oleh kebijakan pemerintah yang memperlancar jalannya ekspor komoditi ke luar negeri.