Gatot Pakai Isu Komunisme demi Kepentingan Politik

Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengendus aroma politis atas tudingan yang dialamatkan Gatot Nurmantyo kepada TNI. Gatot baru-baru ini menuding komunisme telah menyusup ke tubuh TNI.

Khairul mengamati, Gatot tak lepas dari aktivitas politik pascalengser dari kursi nomor 1 di TNI. Gatot tercatat sebagai Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang lantang menentang pemerintah. Sehingga ia menduga ada motif politik di balik tudingan Gatot.

“Meski sudah pensiun dari TNI dan sampai saat ini tak berpartai, namun dia banyak terlibat dalam kegiatan yang bersifat politis. Maka, sulit untuk tidak melihat bahwa peringatan Gatot soal bahaya laten komunisme itu diangkat untuk kepentingan politiknya,” kata Khairul.

Khairul memantau, Gatot memang konsisten mengangkat isu soal komunis, terutama setiap mendekati akhir September. Pada September 2020, Gatot tercatat melempar isu pergantian jabatan dirinya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya memutarkan film G30S/PKI.

“Tanpa kita sadari, dia menjadi top of mind dan menjadi bagian dari perbincangan, perdebatan dan pemberitaan tiap kali negara ini bersiap memperingati Hari Kesaktian Pancasila,” ujar Khairul.

Khairul menganggap wajar jika Gatot secara konsisten memilih isu komunisme untuk menjaga dan mengelola eksistensi diri. Menurutnya, isu G30S/PKI masih sangat menarik bagi sebagian masyarakat, terutama kelompok-kelompok Islam maupun kelompok-kelompok yang terasosiasi dengan militer.

“Isu semacam ini, banyak diminati oleh influencer dan buzzer baik online maupun offline,” ucap Khairul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *