Beberapa waktu lalu, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo, hadir dalam acara Reuni 212 yang dilakukan secara daring melalui ‘Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh’ yang disiarkan langsung oleh Front TV.
Dalam kesempatan itu, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa tujuan revolusi akhlak yang digaungkan oleh Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS), selaras dengan apa yang dilakukan KAMI melalui gerakan moral untuk mengawal cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Gatot Nirmantyo juga menyoroti terkait adanya praktik ketidakadilan dalam pemeriksaan Habib Rizieq oleh kepolisian terkait kasus kerumunan massa di Petamburan.
Menaggapi hal tersebut, Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, sepak terjang Gatot Nurmantyo belakangan ini, termasuk membela Rizieq Shihab tidak lepas dari langkahnya mencari dukungan untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Bahkan, menurutnya, bukan hal aneh jika purnawirawan jenderal bintang empat itu membela mati-matian Habib Rizieq.
“Tidak aneh dan bukan hal baru, karena keduanya memiliki garis yang sama, yaitu menjadi kritikus terhadap pemerintah,” kata Ujang Komarudin di Jakarta
Menurutnya, tidak hanya sama dalam konteks mengkritisi pemerintah, langkah perjuangan Gatot Nurmantyo dan Habib Rizieq juga memiliki kesamaan, yaitu ingin meluruskan pemerintah jika dinilai salah jalan.
“Jadi pada intinya, Gatot juga butuh HRS dan massanya. Jika Gatot maju jadi capres atau cawapres, maka dia membutuhkan HRS. Jadi, HRS bisa menjadi teman dan aset bagi Gatot,” ujar Ujang Komarudin.
Senada dengan pernyataan Ujang Komarudin, Pengamat Politik Maksimus Ramses Lalengkoe juga mengatakan, langkah Gatot Nurmantyo yang cukup sering membela Habib Rizieq merupakan upaya mencari modal dukungan untuk menghadapi Pilpres 2024.
“Saya menganalisa, Gatot sedang mencari arus dukungan kelompok Rizieq. Sebab, hanya kelompok itu yang bisa dia garap secara politik, karena lebih terorganisir ketimbang kelompok lainnya,” kata Maksimus Ramses Lalengkoe.
Sebelumnya, dalam acara Reuni 212, Gatot Nurmantyo juga menyatakan kekagumannya atas penyampaian seruan revolusi akhlak yang dipaparkan oleh Habib Rizieq.
Gatot Nurmantyo mengatakan, revolusi akhlak yang didengungkan oleh Habib Rizieq sangat menarik, karena analisisnya menggunakan Pancasila.
Menarik sekali apa yang disampaikan dengan revolusi akhlak ini. Saya menyimak apa yang disampaikan oleh Habib Rizieq, menggunakan semuanya dengan pisau analisis Pancasila,” kata Gatot Nurmantyo.
Oleh karena itu, Gatot Nurmantyo pun menilai bahwa Habib Rizieq adalah seorang nasionalis, yang mengawal tujuan murni Pancasila, seperti yang dilakukan oleh KAMI