Energi Pemuda Sangat Besar Cegah Radikalisme dan Terorisme

mediatugu – Sumpah Pemuda sejatinya lahir dari inovasi para putra dan putri Indonesia kala itu untuk membangkitkan semangat nasionalisme dalam jiwa para pemuda. Hal ini sebagai bentuk perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan kebersamaan pemuda untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928 membuktikan bahwa Indonesia merupakan bangsa dengan pemuda yang berkarakter, tangguh, inovatif dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi untuk mewujudkan banyak hal.

Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pdt Jimmy Sormin mengungkapkan, potensi energi positif para pemuda Indonesia sangat besar. Karena itu potensi energi tersebut perlu diarahkan yang positif guna mencegah hal-hal yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Energi para pemuda itu sangat besar untuk mewujudkan banyak hal. Diharapkan para pemuda ini mengarahkan energi besarnya itu untuk mencegah hal-hal yang mengancam kehidupan bersama,” kata Jimmy di Jakarta

Ia melanjutkan, Indonesia sebagai rumah milik seluruh rakyat Indonesia harus dirawat bersama segenap lapisan. Khususnya para pemuda sebagai pemegang estafet kemerdekaan dan penerus perjuangan bangsa dari ancaman ideologi transnasional, radikalisme serta terorisme.

Menurutnya, ideologi yang bertentangan tersebut bertujuan mengubah bentuk dan dasar negara. Terlebih berdasarkan data yang ada, Indonesia menghadapi bonus demografi 70% angkatan muda di 2030 mendatang, sehingga hal ini bisa menjadi kekuatan besar, namun di sisi lain juga sebagai ancaman.

“Ketika pemuda ini terpapar radikalisme, tentunya mereka tidak peduli dengan keadaan bangsa, tidak peduli dengan persatuan, kesatuan, dan perdamaian. Ini tentunya bisa merusak tatanan bangsa yang memiliki harapan untuk bersatu, maju, adil, sejahtera, sehingga pemuda mempengaruhi kehidupan berbangsa kedepannya,” katanya.

Ia menilai, nilai-nilai yang tertuang pada Sumpah Pemuda ini akan tetap relevan, sejalan dengan perkembangan zaman. Di samping itu, gesekan dan dinamika yang terjadi di masyarakat akibat mulai masuknya ideologi transanasional yang ingin mengganti bentuk dan ideologi negara, semakin menguatkan relevansi Sumpah Pemuda sebagai pengingat bagi masyarakat tentang komitmen sebagai anak bangsa.

“Justru Sumpah Pemuda harus terus menjadi pengingat bagi kita tentang ikrar atau komitmen yang sangat mengikat sebagai anak bangsa. Jangan bikin lagi simbol lain atau sejenis lainnya selain yang ada di Indonesia saat ini. Misalnya bendera, ya kita pakai bendera Merah Putih, jangan ada bendera lain,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *