Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan masyarakat tidak lengah dan berasumsi bahwa Covid-19 varian Omicron tidak berbahaya.
Terlebih, saat ini kenaikan kasus terus terjadi dan menuju puncaknya pada bulan Februari-Maret.
“Ini anggapan yang keliru. Varian Omicron masih berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan yang belum di vaksin. Untuk itu langkah yang dilakukan pemerintah pusat adalah kita evaluasi secara menyeluruh,” kata Rahmad dalam keterangannya, Minggu (6/2/2022).
Legislator asal Boyolali ini mendukung Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan jajarannya untuk mengevaluasi level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Varian Omicron sudah melonjak, sehingga sudah saatnya pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh,” kata Rahmad.
Dia menuturkan, perlu ada evaluasi segera pada penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di semua jenjang pendidikan. Dengan melihat besaran beberapa kasus di wilayah dan daerah, PTM perlu dihentikan sementara.
Dalam hal ini, Rahmad mendorong supaya level PPKM dinaikkan di beberapa wilayah dan menggencarkan vaksinasi dasar yaitu vaksin satu, kedua dan vaksin booster. Selain itu, perbanyak testing dan tracing.
Tak hanya itu, Politisi PDIP ini meminta pemerintah kembali menggencarkan gerakan perilaku hidup sehat di tengah pandemi Covid-19, terutama menjalankan protokol kesehatan.Karena itu, Rahmad mengimbau masyarakat dapat menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa memicu kerumunan massa.
“Saya pikir kegiatan yang mengundang kerumunan cukup berbahaya saat ini,” ujar Rahmad.
Di tengah pandemi Covid-19 yang masih mencengkram warga dunia, Menko Luhut sampaikan alasan kenapa Indonesia lebih kuat hadapi terjangan omcron dibanding negara lain.