DIY Gencarkan Program Nasional Pemeriksaan Kesehatan Gratis

YOGYAKARTA – Menyusul pemerintah pusat, program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)/Cek Kesehatan Gratis (CKG) Hari Ulang Tahun telah mulai dilaksanakan secara bertahap oleh kabupaten/kota se-DIY. Sleman resmi menjadi yang pertama menjalankan program PKG ini sejak tanggal 31 Januari 2025, diikuti Kota Yogyakarta mulai 11 Februari 2025.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menyebutkan, pelaksanaan program PKG di DIY ini dilakukan secara bertahap lantaran seluruh Puskesmas masih berproses mempersiapkan diri untuk dapat melayani masyarakat yang ingin mengakses program tersebut. 

Saat ini, baru semua Puskesmas di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta yang telah siap melayani program PKG ini. Sementara, sejak 10-15 Februari 2025, seluruh Puskesmas di Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunungkidul sedang melaksanakan simulasi pelaksanaan pelayanan program PKG.

“Dari tanggal 10-15 Februari, seluruh Puskesmas di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul sedang melaksanakan simulasi. Namun apabila ada yang ingin mengakses pelayanan ini akan dilayani,” ujar Pembajun saat dihubungi pada Selasa (11/02/2025).

Setelah simulasi rampung, rencananya Kabupaten Bantul akan meluncurkan pelayanan program PKG ini sekitar tanggal 17-22 Februari. Sedangkan, Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul akan menjalankan program tersebut pada 17 Februari mendatang.

Pembajun mengungkapkan, seluruh penduduk akan menjadi sasaran dari program PKG Hari Ulang Tahun ini. Tidak ada pembatasan kuota pelayanan program tersebut per harinya, tetapi pelayanan akan disesuaikan dengan beban kerja di Puskesmas, yang mana penjadwalan pemeriksaan dengan kesepakatan bersama. 

Berdasarkan perhitungan tingkat nasional, rata-rata kuota Puskesmas, yakni sebanyak 30 orang, tergantung tingkat kepadatan penduduknya.

“Program ini disiapkan sebagai hadiah dari negara dalam bidang pelayanan kesehatan bagi setiap penduduk pada saat hari ulang tahun. Harapannya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengetahui kondisi kesehatannya, agar yang sehat tetap dipertahankan kesehatannya, yang punya faktor risiko diperbaiki supaya tidak jadi sakit, dan yang sudah sakit diupayakan tidak terjadi komplikasi atau terjadi perburukan sampai meninggal,” kata Pembajun.

Pembajun menambahkan, program PKG/CKG ini dilaksanakan pemerintah untuk mengidentifikasi faktor risiko guna menjaga masyarakat agar tetap sehat dan tidak berlanjut menyebabkan timbulnya penyakit. 

Selain itu, juga untuk mendeteksi kondisi pra penyakit agar tidak menjadi penyakit dan mendeteksi penyakit lebih awal agar dapat mencegah komplikasi dan menurunkan risiko kematian akibat penanganan yang terlambat.

“Akhirnya dapat terpetakan kondisi kesehatan masyarakat, sehingga mampu diambil kebijakan untuk melakukan intervensi dengan tepat sasaran, tepat menjawab permasalahan, dan akhirnya masyarakat dapat merasakan manfaatnya dengan meningkatnya derajat kesehatan,” ujar Pembajun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *