Forum Masyarakat Sumatera Utara (Formasu) mendeklarasikan menolak kedatangan Rizieq Syihab dan Ormas keagamaan yang memecah belah persatuan NKRI dan bertindak inkonstitusional.
Deklarasi ini dilakukan di Cafe Meener, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Jumat (27/11/2020).
Sebelum melaksanakan deklarasi, Ustadz yang melakukan tausyiah, Ustadz Agus Rizal mengatakan di dalam Al Quran mengajak umat islam dalam berdakwah dengan hikmah dan bahasa yang baik.
“Tidak kami utus engkau Muhammad untuk menyebarkan Rahmatan Lil Alamin. Rasulullah mengajarkan kesantunan dan toleransi hidup dan berdampingan. Tentunya, tanggung jawab Kita bersama-sama untuk menjaga dan menciptakan Indonesia menjadi negeri yang baik,” ucapnya.
Ia menyebutkan, saat ini banyak orator-orator yang memberikan pernyataan yang menjelekkan pemerintah dan Ideologi. Hal ini, kata dia harus dicermati dengan cerdas.
“Masyarakat Indonesia, masyarakat majemuk dan jangan dipecah-pecah. Perbedaan itu harus ditanggapi dengan bijaksana. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Jangan sampai sistem dakwah merusak image islam,” katanya.
Menurutnya, penolakan terhadap Rizieq Shibab merupakan hal yang wajar.
“Karena dalam Islam diajarkan, bila tamu merusak tatanan di kampung orang, wajib bereaksi dan jangan diam,” tuturnya.
Ketua Formasu, Dyan Syahputra mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menyuarakan kepada Rizieq Shihab agar bersikap sabar, lemah lembut dan mampu menahan hawa nafsu yang dapat mengadu domba.
Dia menegaskan bahwa Islam menyebar ke seluruh dunia.
“Hal ini sesuai firman Allah Swt dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 159 yang artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu,” jelasnya.
“Kami tidak membenci beliau kami cuma hanya mengingatkan sebagai sesama umat Islam,” tambah nya.
Ia mendeklarasikan Formasu menentang Rizieq Shihab yang ceramahnya, katanya, berpotensi mengganggu keamanan dan memunculkan ekstrimisme. Sebagaimana baru baru ini, terangnya Rizieq berceramah tentang potong kepala.
“Formasu tidak sentimen terhadapnya dan tidak sentimen terhadap FPI, tetapi Formasu sentimen terhadap tokoh agama yang memprovokasi munculnya ekstrimisme dan terorisme,” katanya.
Terkait Pencopotan Baliho oleh TNI, Dyan menuturkan bahwa Formasu mendukung penuh TNI dan Polri dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara.
“Aparat tidak perlu ragu dalam menindak karena masyarakat bersama kalian dalam menghadapi para pemecah belah bangsa. Rizieq dan pengikutnya kerap kali melanggar protokol Covid-19, Formasu menuntut agar mereka mendapat hukuman sesuai peraturan berlaku,” pungkasnya.