KPK menggelar pertemuan pertama G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) 2022. Pertemuan ini membahas isu peningkatan peran audit dalam pemberantasan korupsi.
“Pada hari pertama ini, pertemuan akan fokus pada pembahasan isu Peningkatan Peran Audit dalam Pemberantasan Korupsi yang akan kita dorong menjadi High Level Principles (HLP) dalam upaya pemberantasan korupsi global,” ujar Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam konferensi pers, Senin (28/3/2022).
Lili berharap bahwa prinsip-prinsip peningkatan peran audit dalam pemberantasan korupsi dapat disepakati bersama. Dia juga berharap peningkatan peran audit tersebut dapat diterapkan oleh negara-negara anggota maupun negara di luar anggota G20.
“Peningkatan audit ini tentu tidak terbatas ya dalam konteks pemberantasan korupsi atau dalam hal penindakan korupsi saja, tetapi bisa diterapkan pada strategi pencegahan korupsi. Kami tentu akan mengajak pada seluruh anggota G20 untuk dapat berperan secara aktif menikmati momentum ini dalam waktu 4 hari pertemuan,” jelas Lili.
“Untuk putaran pertama antikorupsi dalam presidensi Indonesia di G20 sehingga dapat berjalan efektif dan bisa menghasilkan pada kesepakatan-kesepakatan mengenai upaya pemberantasan korupsi secara global,” sambungnya.
Diketahui, acara ACWG G20 ini akan dilaksanakan selama empat hari hingga 31 Maret 2022. Pertemuan ACWG putaran pertama hari ini dihadiri seluruh delegasi anggota G20 dan para kelompok partisipan.
Deputi Bidang Informasi dan Data KPK Mochamad Hadiyana selaku Chair Anti-Corruption Working Group (ACWG) bicara mengenai pentingnya audit. Hadiyana mengatakan audit merupakan elemen sentral dalam sistem akuntabilitas dan Integritas.
Jadi lembaga audit, akuntan, dan auditor swasta memiliki peran kunci dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Hadiyana berharap acara ini nantinya dapat mendorong pemberdayaan badan audit sektor publik dan swasta untuk melawan korupsi secara efektif; penguatan peran dan kapasitas badan pemeriksa dan auditor internal sektor publik untuk mengidentifikasi, mencegah dan, jika perlu, menyelidiki korupsi; mendorong profesi audit swasta untuk berperan aktif dalam mengidentifikasi, mencegah, dan melaporkan korupsi; pengembangan kerangka kerja yang kuat untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan temuan audit terkait korupsi; penguatan kerja sama antara badan pemeriksa, internal audit, lembaga antikorupsi/penegak hukum dan lembaga terkait lainnya dalam pemberantasan korupsi; serta promosi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan peran audit, termasuk transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola keuangan publik.
KPK Mewakili Indonesia
Sementara itu, Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat menyampaikan bahwa pertemuan ini, selain akan dihadiri delegasi peserta G20, akan diikuti kelompok partisipasi, yaitu B20, C20, T20, L20, dan P20.
Rolliansyah merinci pertemuan hari pertama ini akan berlangsung dalam empat sesi, dengan panelis dari Presidensi Indonesia yang akan diwakili oleh KPK, delegasi dari Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Australia. Kemudian sebagai panelis lainnya yaitu United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Australia Accountability Lab, serta perwakilan dari kelompok partisipasi B20, C20, T20, L20, dan P20.
“Kami mengajak para anggota G20 dapat berperan secara aktif memanfaatkan momentum selama 4 hari pertemuan putaran pertama ACWG dalam Presidensi Indonesia G20, sehingga dapat berjalan efektif dan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan mengenai upaya pemberantasan korupsi secara global,” tutup Rolliansyah.