BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menekankan pentingnya transformasi moderasi beragama kepada para mahasiswa dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal dan aksi terorisme yang kerap disebarkan melalui media sosial.
“Transformasi moderasi beragama penting sebagai salah satu vaksin untuk menghadapi virus radikal terorisme yang penyebarannya ramai melalui dunia maya,” kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar
Menurut Boy Rafli, moderasi beragama penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, kelompok terorisme melakukan propaganda yang berusaha memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, nilai toleransi dan karakter keindonesiaan harus dibangun pada generasi muda.
Selain memberikan pemahaman tentang upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah terorisme dan paham radikal, Kepala BNPT juga mengajak seluruh sivitas akademika UIN Sumut mendeklarasikan diri menjadi relawan moderasi beragama BNPT.
Mantan Kadiv Humas Polri ini menekankan propaganda intoleransi, radikalisme dan terorisme yang kerap mengatasnamakan agama berpotensi menciptakan polarisasi di masyarakat. Sehingga penting bagi generasi muda untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai moderasi beragama.
Di samping itu, Boy Rafli juga melihat pentingnya kemampuan literasi digital dalam menangkal radikalisme terorisme di dunia maya. Oleh sebab itu, UIN Sumut harus menjadi pengguna media sosial yang bijak.
“Literasi digital harus jadi ilmu pengetahuan umum di UIN karena hari ini semuanya ada di media sosial,” kata dia.
Namun, para generasi muda harus tetap sadar dalam menggunakannya. Penting bagi siapa saja jangan jadi bagian yang mengirim pesan misinformasi apalagi bernada kebencian karena itu benih intoleransi yang menyuburkan aksi kekerasan atau terorisme, jelas dia.