Mediatugu – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Papua Barat menggelar vaksinasi massal. Dalam kegiatan ini, Binda Papua Barat menyasar anak, pelajar dan masyarakat di 8 wilayah Papua Barat.
Koordinator Vaksinasi Binda Papua Barat, Kolonel Arh Hendra mengatakan, vaksinasi akan terus digencarkan untuk antisipasi penularan dan penyebaran virus COVID-19 varian Omicron.
“Kota Sorong dan Manokwari merupakan pintu masuk wilayah ini. Tentunya jika Omicron telah ditemukan di Jayapura dan Merauke, maka masyarakat harus sadar pentingnya prokes,” ujar Hendra dalam keterangannya, Minggu (13/2).
Adapun kegiatan vaksinasi dilaksanakan di delapan titik, yaitu Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, Sorong, Sorong Selatan, Kota Sorong dan Raja Ampat.
Lebih lanjut, Frangky Mambasar sebagai salah satu penerima vaksinasi mengajak masyarakat ikut vaksinasi dan saling menjaga agar mengurangi risiko terpapar Covid-19.
“Saya sekarang sudah vaksin kedua, ayo semuanya kita vaksin. Dengan vaksin sa jaga ko, ko jaga saya, kita semua, kita masyarakat Papua Barat harus saling jaga dari virus COVID-19,” kata dia.
Untuk diketahui, tercatat hingga Jumat (11/2) capaian vaksinasi di Papua Barat untuk dosis pertama sebanyak 459.916 (57,70%), dosis kedua 304.599 (38,2%) dan dosis ketiga atau booster yaitu 8.806 (1,1%).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan capaian vaksinasi terus meningkat. Per hari ini (9/2), Indonesia telah menyuntikkan 325 juta dosis vaksin.
“Sudah disuntikkan kepada masyarakat sampai saat ini sampai hari ini 325 juta dosis vaksin, baik dosis pertama, kedua, maupun penguat atau booster,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/2).
Sementara itu, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) meminta agar masyarakat tidak meremehkan vaksin. Tenaga Ahli Utama (KSP) dr. Brian Sri Prahastuti menjelaskan vaksin sudah terbukti bisa mengurangi tingkat keparahan pada pasien yang terpapar Covid-19.
“Sudah terbukti vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan Covid-19 varian Omicron,” katanya
Dia menjelaskan, selemah apapun virus jika terlontar akan menginfeksi. Namun jika virus itu ada di dalam tubuh orang yang sudah memiliki kekebalan tubuh atau antibodi, maka virus itu menjadi sangat lemah.