Cegah Intoleransi Melalui Moderasi Beragama

Intoleransi merupakan permasalahan yang masih sering terjadi di Indonesia. Intoleransi juga mempunyai dampak negatif bagi kesejahteraan rakyat dan persatuan bangsa. Salah satunya menjadi permulaan lahirnya radikalisme dalam lintas kehidupan antar agama sebagai akibat doktrin ketuhanan, dorongan pada dialog lintas agama, adanya pemaksaan terhadap kelompok tertentu dalam menjalankan norma-norma keagamaan, penghargaan kepada golongan minoritas yang dalam proses perputaran zaman semakin berbeda dengan kondisi pada zaman sebelumnya serta tumbuhnya budaya sosial masyarakat maupun agama. Maka dari itu, perlu dilakukan adanya pencegahan agar permasalahan tersebut tidak meningkat jumlahnya. Dengan adanya pencegahan tersebut kita dapat ikut serta dalam menjaga kesejahteraan rakyat, kerukunan warga negara, dan tetap menjaga persatuan bangsa.

Intoleransi

      intoleransi adalah ketidakmampuan seseorang untuk menahan diri dan tidak suka kepada oranglain, sikap suka mencampuri urusan orang lain dan menentang sikap atau keyakinan orang lain, serta dengan sengaja mengganggu oranglain. Intoleransi juga dapat didefinisikan sebagai ketidaksediaan atau ketidakmauan untuk memberikan hak pada orang atau kelompok yang berbeda, baik berbeda dalam keyakinan, ideologi, status sosial, maupun etnik. intoleransi juga tidak dapat dimplementasikan di tengah-tengah masyarakat karena dapat mengganggu dalam membangun sinergi kerukunan antar umat beragama. Permulaan Intoleransi didasari dengan sikap tidak lapang dada dan tidak dapat menghargai orang lain dengan tidak memperhatikan prinsip yang dipegang orang lain.

Cara Mencegah Intoleransi

Intoleransi dapat dicegah melalui sikap moderasi bergama. Moderasi beragama berarti mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan, moral, dan watak sebagai ekspresi sikap keagamaan individu atau kelompok tertentu. Perilaku keagamaan yang didasarkan pada nilai-nilai keseimbangan tersebut konsisten dalam mengakui dan memahami individu maupun kelompok lain yang berbeda. Dengan demikian, moderasi beragama memiliki pengertian seimbang dalam memahami ajaran agama, dimana sikap seimbang tersebut diekspresikan secara konsisten dalam memegangi prinsip ajaran agamanya dengan mengakui keberadaan pihak lain. Perilaku moderasi beragama menunjukkan sikap toleran, menghormati atas setiap perbedaan pendapat, menghargai kemajemukan, dan tidak memaksakan kehendak atas nama paham keagamaan dengan cara kekerasan.

Indikator-indikator dalam Moderasi Beragama

      Karena mengutamakan keseimbangan dan keadilan dalam pemahaman keagamaan, moderasi beragama akan terlihat indikatornya ketika paham keagamaan tersebut searah dengan penerimaannya terhadap nilai-nilai, budaya, dan kebangsaan. Paham keagamaan tersebut tidak resisten terhadap NKRI, mengutamakan hidup rukun, baik diantara perbedaan pendapat keagamaan yang terjadi di internal sesama umat beragama maupun dengan pemeluk agama yang berbeda. Pemahaman keagamaan ini lebih mengedepankan pada sikap toleransi untuk kemajuan bangsa dan negara yang didasari oleh semangat kebhinekaan. Adapun indikator-indikator dalam moderasi beragama sebagai berikut :

Komitmen Kebangsaan

Komitmen kebangsaan merupakan indikator yang sangat penting untuk melihat sejauh mana cara pandang dan ekspresi keagamaan seseorang atau kelompok tertentu terhadap ideologi kebangsaan, terutama komitmennya di dalam menerima Pancasila sebagai dasar dalam bernegara. Persoalan komitmen kebangsaan saat ini sangat penting untuk diperhatikan terutama ketika dikaitkan dengan kemunculan paham-paham baru keagamaan yang tidak akomodatif terhadap nilai-nilai dan budaya yang sudah lama terpatri sebagai identitas kebangsaan yang luhur.

Toleransi

Toleransi merupakan sikap untuk memberi ruang dan tidak mengganggu orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, meskipun hal tersebut berbeda dengan yang kita yakini. Sikap terbuka seperti ini menjadi titik penting dari toleransi. Selain keterbukaan dalam menyikapi perbedaan, toleransi mengandung sikap menerima, menghormati orang lain yang berbeda, serta menunjukkan pemahaman yang positif.

Anti Radikalisme dan Kekerasan

Radikalisme dan kekerasan dalam konteks moderasi beragama muncul sebagai akibat dari pemahaman keagamaan yang sempit. Sikap dan ekspresi yang muncul dari ideologi dan pemahaman ini cenderung ingin melakukan perubahan dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Maka, indikator moderasi beragama yang berhubungan dengan paham radikalisme terletak pada sikap dan ekspresi keagamaan yang seimbang dan adil, yaitu sikap dan ekspresi keagamaan yang mengutamakan keadilan menghormati, dan memahami realitas perbedaan di tengah-tengah masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *