Bisnis di RI Mulai Bangkit, Ini Nih Buktinya.

PT PLN (Persero) membeberkan bahwa bisnis perusahaan semakin meningkat dari pandemi Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan konsumsi listrik di Indonesia naik hingga 6,4% di tahun 2022.

Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly mengatakan bahwa terjadi pertumbuhan konsumsi listrik nasional mencapai 6,4% di tahun 2022 lalu. Hal itu didukung oleh pertumbuhan konsumsi lisitrik pada sektor bisnis yang mencapai 12%.

“Tahun 2022 kita melihat pertumbuhan lebih dari 6% sekitar 6,4% pertumbuhan tertinggi terjadi di bisnis sampai 12%,” jelas Sinthya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Rabu (21/6/2023).


Sinthya juga mengatakan bahwa pertumbuhan konsumsi listrik nasional juga mempengaruhi perumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, dia mengatakan bahwa listrik bisa menjadi tolok ukur pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kita lihat bagaimana pertumbuhan penjualan tenaga listrik dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Kita tahu bahwa listrik ini dapat di anggap sebagai leading dari pertumbuhan ekonomi,” tambah Sinthya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengapresiasi upaya PLN yang mampu mencapai kinerja terbaik sepanjang sejarah pada 2022. Dia menilai capaian tersebut berkat transformasi yang dilakukan perusahaan selama tiga tahun terakhir ini.

Baca: Erick Thohir Buka Alasan BUMN Harus Disuntik Rp57,96 T


“Kami dari Kementerian BUMN, sebagai wakil pemerintah tentu menyampaikan apresiasi kepada seluruh direksi, komisaris, dan pegawai PLN yang telah bekerja keras sehingga bisa menghasilkan kinerja terbaik bagi perusahaan,” ujar Pahala dalam siaran pers, dikutip Kamis (8/6/2023).

Dia menjelaskan di situasi yang penuh tantangan terutama dalam pemulihan ekonomi setelah pandemi, PLN berhasil mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Khususnya dalam memberikan multiplier effect kepada masyarakat.

Pahala juga mengapresiasi PLN yang berupaya menghadirkan listrik andal, hingga daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

Dirinya juga mendorong PLN untuk melanjutkan transformasi agar tetap bisa menghasilkan kinerja terbaik pada tahun ini. Sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa.

Lebih lanjut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN kembali mencetak rekor laba terbaik sepanjang sejarah di tengah situasi pasca pandemi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Laba PLN meningkat dari Rp 13,1 triliun pada 2021, menjadi Rp 14,4 triliun pada 2022.

Kinerja keuangan tersebut berhasil dicapai setelah PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik sebesar 6,3% dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) pada 2021, menjadi 273,8 TWh pada 2022. Hal ini berdampak pada meningkatnya pendapatan penjualan tenaga listrik 7,7% dari Rp288,9 triliun pada 2021 menjadi Rp311,1 triliun pada 2022.

“Capaian ini tentu bukan sekadar angka. Di balik itu semua, ada arahan dan bimbingan Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamen I BUMN Pahala Mansury. Dukungan yang sama juga datang dari Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan, sehingga kolaborasi seluruh pihak ini mampu menciptakan iklim investasi yang baik dan mendorong PLN membukukan kinerja keuangan yang optimal,” ujar Darmawan.

Dia menambahkan, capaian ini juga tak lepas dari kerja keras seluruh insan PLN yang melakukan transformasi dengan fondasi digitalisasi. Dalam hal ini, PLN melakukan penataan di seluruh proses bisnis menjadi streamline, mengubah kultur organisasi dari bureaucratic like menjadi business like. PLN juga mengubah sistem pelayanan pelanggan yang sebelumnya lambat dan tidak responsif menjadi cepat dan memuaskan.

“Kami akan terus melanjutkan transformasi untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan,” tutur Darmawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *