DI Yogyakarta sebentar lagi akan menghadapi momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sejumlah langkah antisipasi pun perlu disiapkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya penularan Covid-19 gelombang ketiga.
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) DIY, Brigjen Pol Andry Wibowo mengungkapkan, meski tren penularan Covid-19 di DIY tergolong landai, namun masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
Sebab, penularan belum sepenuhnya hilang.
“Meski di Yogya kasus melandai, bukan berarti kita berpuas diri dan tidak waspada sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” jelas Andry dalam webinar bertajuk Indonesia Sehat Indonesia Hebat yang disiarkan secara daring, Senin (22/11/2021).
Pihaknya juga mendorong agar program vaksinasi dituntaskan. Pemda juga diharapkan dapat segera merancang program vaksinasi hingga dosis ketiga kepada masyarakat umum.
Terlebih masa efikasi vaksin rata-rata hanya bertahan selama enam bulan.
“Kita sudah mulai vaksinasi sejak Juni. Berarti Januari 2022 yang vaksin pakai jalur BIN harusnya sudah disuntik vaksin dosis tiga karena ini berkaitan dengan imunitas. Kalau belum bisa dilakukan potensi kenaikan Covid-19 pada Januari kemungkinan bakal terjadi,” ucapnya.
Selain itu, walaupun cakupan vaksinasi di DIY telah melampaui 95 persen, masyarakat juga tetap harus menjaga imunitasnya. Yakni dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengkonsumsi vitamin.
Sebab, terjadinya penularan juga dipengaruhi kondisi imunitas di dalam tubuh seseorang.
Pandemi Covid-19, menurutnya dapat menjadi momen untuk membentuk gaya hidup sehat.
“Masyarakat jangan terlalu terpaku pada vaksinasi dalam membangun imunitas. Imunitas tidak hanya vaksinasi, menurut pandangan kami juga perlu konsumsi vitamin, aktivitas teratur, dan istirahat cukup,” jelasnya.
Lebih jauh, perlu dipertimbangkan upaya pemidanaan kepada mereka yang sengaja menyebarkan virus Corona maupun abai menerapkan protokol kesehatan.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin masyarakat dan menimbulkan efek jera bagi mereka yang melakukan pelanggaran.
“Khususnya kepada mereka yang telah diperingatkan oleh petugas berwenang tetapi tidak mematuhinya,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengungkapkan, negara-negara di benua Eropa maupun Amerika kini sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 meski cakupan vaksinasi di wilayah tersebut tergolong tinggi.
Kendati demikian, vaksin tetap efektif untuk menghadapi dampak yang ditimbulkan dari infeksi virus Corona.
“Vaksin tetap diperlukan untuk menurunkan resiko penularan, keparahan, dan kematian. Di DIY jumlah kasus kematian kini turun drastis. Kemudian kasus kematian yang ditemui kebanyakan belum melaksanakan vaksinasi. Selain itu tekanan di fasyankes juga turun sehingga penularan lebih bisa dikendalikan,” jelas Berty.
Lebih jauh, kesadaran masyarakat untuk menerapkan prokes perlu ditingkatkan. Sebab DIY akan menghadapi musim libur Nataru di mana mobilitas dan aktivitas masyarakat bakal meningkat.
“Kalau ada libur panjang perlu langkah antisipasi. Sekarang tingkat kesadaran prokes semakin menurun karena masyarakat menganggap kasus tidak banyak dan tidak heboh lagi seperti dulu,” terangnya