Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta menggenjot penyelesaian vaksinasi COVID-19 utamanya bagi masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) Desa Glagaharjo, Kabupaten Sleman, menyusul penetapan status tanggap darurat bencana banjir lahar hujan Gunung Merapi
“Hal ini karena bencana datang tidak terduga, karena itu persiapan dalam penanganan bencana harus dilakukan termasuk dalam penyelesaian giat vaksinasi,” kata Koordinator Vaksinasi Binda DIY Adi Riyanto dalam siaran pers pelaksanaan vaksinasi di KRB Desa Glagaharjo, Sleman, DIY, Senin.
Dengan demikian, kata dia, apabila terjadi bencana yang mengakibatkan warga harus mengungsi, tidak ada kekhawatiran terjadinya penularan COVID-19 di tempat pengungsian, bahkan penyebaran dapat diminimalisir.
Selain vaksinasi COVID-19 dilaksanakan di dua pedukuhan yaitu Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul, Binda juga melaksanakan vaksinasi melalui penyisiran secara dari rumah ke rumah untuk warga yang tidak memiliki akses ke sentra vaksinasi.
“Vaksinasi secara ‘door to door’ (dari rumah ke rumah) dilakukan bagi warga kesulitan akses, lansia (usia lanjut), serta warga yang sakit tidak dapat datang ke sentra vaksinasi,” katanya.
Berdasarkan data, capaian vaksinasi COVID-19 di wilayah DIY saat ini sudah mencapai 96,5 persen, sedangkan Binda DIY berkomitmen untuk mengejar target hingga 100 persen capaian vaksinasi pada akhir tahun 2021.
Kepala Dusun (Dukuh) Kalitengah Kidul Glagaharjo, Jamin, mengatakan, jumlah warga di pedukuhan tersebut sekitar 350an orang, dan hingga sebelum pelaksanaan vaksinasi hari ini capaian vaksinasi COVID-19 sudah mencapai 77 persen.
Oleh karena itu, kata dia, harapannya dengan program penyelesaian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat oleh BIN dengan memilih lokasi di tengah masyarakat tersebut dapat membantu warga belum vaksin yang kesulitan datang ke sentra vaksinasi.
“Ini vaksin yang dosis pertama dengan sistem jemput bola, sebelumnya belum pernah jemput bola, harapannya yang sepuh-sepuh (lansia) itu mau ke sini, kemudian kalau yang tidak memungkinkan petugasnya yang datang ke sana (rumah),” katanya.
Dia mengatakan selama ini tidak ada persoalan dalam menyukseskan program vaksinasi di pedukuhannya, hanya saja masih ada warga yang enggan atau takut divaksin, dan sebagian warga karena kondisi kesehatan tidak memenuhi syarat vaksin.
“Jelas ini membantu, harapannya bisa semua warga ikut vaksinasi, meski hal itu tidak mudah karena dengan kondisi masing-masing, apalagi setelah dicek banyak warga yang belum lolos karena tensinya tinggi,” katanya.