TIM Mobil Vaksin BIN DIY, bersama Dinas Kesehatan kabupaten Gunungkidul, hari-hari ini kembali harus sibuk mendatangi wilayah yang mengalami kemacetan vaksinasi. Adanya target minimal 50 persen Booster sebagai salah satu syarat peralihan dari status Pandemi Covid-19 menuju endemi, menjadi salah satu faktornya. Selain iti, pemberlakuan kembali syarat Booster bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) juga menjadi perhatian agar perekonomian nasional tetap jalan.
Perwakilan BIN DIY di Gunungkidul, Eko Susilo menyatakan, sampai dengan saat ini vaksinasi masih menjadi program prioritas pemerintah dalam rangka menuntaskan program penanggulangan Covid nasional. Selain guna mempersiapkan masa transisi dari Pandemi menuji Endemi Covid-19, penuntasan vaksinasi juga menjadi tangga dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
”Sampai dengan saat ini, vaksinasi masih menjadi program prioritas dalam menuntaskan penanggulangan Covid. Apalagi saat ini dampak varian baru Ba.4 dan Ba.5 membuat trend penyebaran Covid kembali meningkat. Oleh karenanya, ini momentum yang harus kita ambil. Belum lagi saat ini juga vaksinasi Booster juga menjadi syarat PPDN”, jelas Eko saat menggelar vaksinasi di Lemahbang Candirejo Semin (Selasa, 19/07/2022).
Dalam rangka tersebut, lanjut Eko, Tim Mobile Vaksin BIN DIY kembali berkolaborasi dengan Dinkes untuk melakukan gerak penuntasan. “Sasaran kami saat ini ke wilayah-wilayah yang masih rendah capaian Boosternya. Jika 2 minggu sebelumnya BIN fokus di Gedangsari yang kini sudah naik kelas. hari ini dan 20 hari ke depan, kita akan ada di Ponjong, Semin, Tanjungsari, dan Karangmojo sebagai 4 wilayah terendah”, pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kapanewon Semin memiliki 2 wilayah puskesmas, Semin 1 dan 2. Untuk Semin 2, capaian Boosternya ada di urutan 11 (24,87 persen) dari 30 puskesmas yang ada di Gunungkidul. Sementara Semin 1 masih 19,89 persen dan menjadi terendah kedua setelah Ponjong 1.