Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang kini maju sebagai calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pernah membuat geger dunia internasional, dengan menghadiri konferensi Komite Yahudi Amerika atau American Jewish Committee/AJC Global Forum di Yerusalem pada 10 Juni 2018 lalu.
Tak cuma kontroversi, pria yang saat itu menjabat Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jokowi itu panen kecaman pihak di dalam dan luar negeri.
Yahya Staquf diundang sebagai pembicara di acara tahunan komunitas Yahudi Amerika tersebut, dalam kapasitasnya sebagai perwakilan dari Nahdlatul Ulama, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia.
Ia berbicara di depan 2.400 orang, dipandu moderator Rabi David Rosen, yang merupakan International Director of Interreligious Affairs AJC Global Forum.
Tiga tahun berselang, pria yang akrab disapa Gus Yahya ini kembali mengungkap alasan kunjungannya ke Israel yang dikecam banyak pihak. Tak hanya politikus dalam negeri, kalangan kiai sepuh NU juga banyak yang mempertanyakan motifnya ke Israel.
“Orang-orang cuma tahu saya ke Israel, padahal saya bukan hanya ke Israel saya ke Amerika, ke Mesir, ke Eropa, saya ke Inggris, saya kemana-mana. Saya punya tugas menghadirkan NU dalam berbagai titik pergulatan masalah internasional,” kata Gus Yahya dalam perbincangannya bersama VIVA pekan lalu.
Ia mengklaim sebelum dirinya datang ke Yerusalem, dunia lupa dengan isu Palestina termasuk orang-orang di Indonesia, semua proses perundingan terhenti.