Beri Kemudahan Perizinan, Pemda DIY Optimalkan Fasilitasi Klinik Investasi

Media Tugu – Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM)  DIY siap memberikan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) bagi para investor.

Salah satu fasilitasnya adalah Klinik Investasi yang membantu investor dalam hal memberikan sarana kemudahan dan mengurus perizinan, dan layanan berkelanjutan investasi di DIY.

Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY Pak Agus Priyono mengatakan layanan tersebut salah satunya bertujuan untuk memudahkan para investor mendapatkan informasi mengenai peluang-peluang investasi di DIY.

“Klinik Investasi tidak hanya menyediakan layanan konsultasi mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), tetapi sekaligus menyediakan berbagai macam informasi mengenai perizinan. Investor pun dapat menikmati kemudahan pengurusan izin di PTSP yang memiliki beberapa fitur online guna memudahkan masyarakat DIY yang akan melakukan pengurusan izin,” paparnya di Yogyakarta.

Agus mengungkapkan DIY berlokasi sangat strategis. Berada di tengah Pulau Jawa, wilayah DIY menawarkan lingkungan bisnis yang dinamis, iklim politik yang stabil, kualitas SDM yang baik, dan kreativitas sebagai hasil perpaduan budaya, pariwisata dan literasi teknologi yang mendukung modernisasi.

Laju pertumbuhan ekonomi DIY telah mengalami peningkatan setelah mengalami kontraksi selama masa pandemi Covid-19 sejak 2021.

“Perekonomian DIY tumbuh sebesar 2,82 persen (yoy)  pada 2021 dan semakin membaik selama kurun waktu triwulan II 2022 dengan pertumbuhan 5,20% (yoy). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi DIY, salah satunya, didorong kinerja investasi yang mencatatkan capaian positif, melalui pembangunan proyek multiyear dan infrastruktur,” tandasnya.

Berbagai sektor prioritas investasi yang menjadi prioritas bagi investor yang akan berinvestasi di DIY yaitu sektor infrastruktur, seni budaya dan pariwisata, ekonomi kreatif, energi, pangan serta pendidikan. DPPM DIY melaporkan realisasi investasi PMA maupun PMDN DIY pada 2921 lalu mencapai Rp 3,078 triliun, naik dibandingkan capaian 2020 sebesar Rp 2,8 5 triliun.

“Realisasi investasi DIY pada 2020 turun karena pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) sudah hampir selesai mengingat realisasi investasi sebelumnya di DIY banyak disumbang dari pembangunan BIY,” tambah Agus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *