BA.4 dan BA.5 Masuk DKI, Pakar Wanti-wanti Gelombang COVID 2 Minggu ke Depan

Indonesia kembali mencatat kenaikan kasus COVID-19, diduga akibat masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah yang mencatat kehadiran dua mutasi baru tersebut. Lantas menurut prediksi epidemiolog, akan sampai kapan kasus COVID-19 RI meroket jika kedua subvarian ini memicu gelombang baru?

Mengingat, pada Minggu (12/6/2022), RI mencatat 551 kasus baru COVID-19. Seiring itu, data Kementerian Kesehatan RI hari itu mencatat 8 kasus pasien COVID-19 di RI dengan 6 kasus subvarian BA.5 dan 2 kasus subvarian BA.4.

“Pertumbuhannya dengan adanya kemampuan BA.4 dan BA.5 yang sebagaimana subvarian Omicron lainnya bisa menyiasati deteksi antibodi baik dari terinfeksi maupun vaksinasi, maka pertumbuhan perkembangan kasus BA.4 dan BA.5 ini di kisaran 12-13 persen,” terang epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, Sabtu (11/6).

Menurutnya, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 berpotensi memicu gelombang baru COVID-19 di Indonesia dalam beberapa pekan hingga bulan ke depan jika tidak diantisipasi dengan mitigasi memadai.

“Kalau tidak ada upaya yang memadai, misalnya PPKM dicabut, vaksinasi buruk, perilaku dari masyarakat memakai masker juga buruk, itu dalam dua minggu bisa dominan bisa menyebabkan peningkatan atau gelombang baru, peningkatan jumlah kasus infeksi khususnya,” beber Dicky.

“Bahwa potensi BA.4 dan BA.5 ketika ada dan kita tidak menerapkan mitigasi yang memadai, dia berpotensi menjadi gelombang ya ada. Dalam beberapa minggu atau bulan ke depan,” sambungnya.

Dicky menegaskan, keparahan gejala imbas infeksi BA.4 dan BA.5 memang tidak berbeda dari gejala Omicron sebelumnya. Akan tetapi, ia menyorot potensi reinfeksi pada orang yang sudah pernah terkena COVID-19 sebelumnya, atau infeksi pada yang sudah divaksinasi COVID-19 dua dosis.

“Secara umum, kasus infeksinya akan banyak, orang akan terinfeksi. Meskipun yang sudah punya proteksi tetap bisa terinfeksi sebagian. Dia tidak bergejala umumnya atau ringan, tapi ingat dia masih bisa menularkan. Oleh karena itu, masker menjadi penting, PPKM Level 1 setidaknya masih penting untuk meredam itu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *