Guna menyisir masyarakat umum serta pelajar yang belum menerima vaksinasi, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta kembali melaksanakan program vaksinasi massal Covid-19 dosis pertama di SMK Muhammadiyah Berbah Sleman, Kamis (4/11/2021).
Sekira 200 dosis vaksin jenis Sinovac disiapkan untuk masyarakat serta sekira 60 pelajar SMK Muhammadiyah Berbah dalam kegiatan ini, dengan harapan dapat mempercepat tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity.
Koordinator Wilayah Binda DIY Adi Riyanto mengatakan, penyisiran ini dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat umum serta pelajar yang belum menerima vaksin.
Sebab, saat ini capaian persentase vaksinasi sudah cukup tinggi, sehingga menyisir warga yang belum divaksin menjadi tantangan tersendiri.
Berbeda dengan saat capaian masih rendah, di mana masyarakat datang berbondong-bondong pada sejumlah sentra vaksinasi.
“Sekarang ini kami menyisir kira-kira mana saja titik yang masih ada warga belum divaksin. Pagi ini kami menggelar vaksinasi di SMK Muhammadiyah Berbah ini memfasilitasi pelajar dan warga sekitar yang belum divaksin. Kami siapkan 200 dosis Sinovac, untuk pelajar sekitar 60 dosis dan sisanya masyarakat umum, sebelumnya kami menyisir juga di SMK Muhammadiyah Prambanan. Karena memang mencari sasaran agak sulit sehingga kami harus mencari,” kata Adi Riyanto, Kamis (4/11/2021).
Dijelaskannya, penyisiran dilakukan pada titik yang sebelumnya pernah digelar vaksinasi terutama sekolah dan pesantren. Mengingat saat ini sejumlah lembaga pendidikan sudah mulai menggelar tatap muka terbatas.
Sehingga harus dipastikan pelajar telah divaksinasi. Karena sampai saat ini vaksin menjadi salah satu upaya pencegahan yang cukup efektif, terutama bagi seseorang terkonfirmasi positif agar tidak parah.
“Sekaligus antisipasi kemungkinan adanya lonjakan kasus. Diharapkan setelah vaksinasi, para pelajar terlindungi, tidak ada penularan atau minimal jika tertular tidak parah, kami akan terus melakukan penyisiran warga, sampai saat ini BIN DIY sudah melakukan vaksinasi sekitar 30 ribu dosis,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMK Muhammadiyah Berbah Sleman, Ahmad Maftuhin, memberikan apresiasi kepada BIN, Dinkes, yang telah menggelar vaksinasi di sekolahnya.
Sejauh ini, ada sekira 40 pelajar di sekolahnya yang belum divaksin sehingga langsung diikutsertakan dalam vaksinasi tersebut.
“Penyebabnya beragam mulai dari penyintas, faktor kesehatan hingga minimnya kesadaran orangtua untuk mendorong anaknya mengikuti vaksinasi,” kata Ahmad.
“Terlebih, kami sudah mulai tatap muka terutama untuk kegiatan praktik sehingga vaksin untuk siswa ini penting sebagai upaya mencegah penularan atau mengurangi risiko. Kalau guru semua sudah divaksin,” pungkasnya.