Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyebut bahaya apabila dunia kampus terpapar radikalisme. Sahroni merespons pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Pol Boy Rafli Amar yang menyebut kampus dan mahasiswa merupakan golongan rentan terkena ajaran radikalisme.
Boy mengaku sudah memiliki data terkait kelompok-kelompok radikal yang berada di kalangan kampus serta sejumlah kampus dan civitas academica, terpapar dalam radikalisme.
Sahroni menekankan pentingnya mengidentifikasi pihak yang terjangkit paham radikal pada lingkungan kampus atau universitas. Sahroni berharap data yang dimiliki BNPT dapat dipergunakan dengan tepat dan cepat.
“Saya mengapresiasi BNPT yang telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik terkait pemetaan potensi ajaran radikalisme, khususnya di institusi Pendidikan,” kata Sahroni, Sabtu (28/5/2022).
“Hal ini tentunya penting sekali, mengingat institusi pendidikan adalah yang menjadi tempat pembibitan awal bagi generasi penerus bangsa. Akan sangat bahaya apabila kalangan berpendidikan terpapar paham radikal maupun terorisme. Karenanya dibutuhkan antisipasi penyebaran terorisme pada sektor ini sedini mungkin,” ujar Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni berharap data yang dimiliki BNPT dapat segera ditindaklanjuti dan dicari solusinya. Hal ini demi menekan angka penyebaran ajaran radikalisme di lingkungan kampus.
“Saya harap data tersebut segera ditindaklanjuti, dipergunakan dengan tepat, memang tidak bisa diungkapkan datanya ke publik karena berkaitan dengan langkah yang diambil. Namun, saya yakin BNPT bisa mempergunakannya dengan baik. Jadikan data tersebut alat untuk mencegah maupun menekan penyebaran paham radikal dan terorisme di dunia kampus,” kata Ahmad Sahroni.