Setidaknya lebih dari 31.000 pelaku industri pariwisata baik yang di hotel, restoran, penyelenggara obyek wisata, pekerja event, pelaku seni dan sebagainya di DIY tengah diajukan mendapatkan prioritas untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Para insan pariwisata ini merupakan garda terdepan dalam memperkuat Calibration, Confidence dan Credibility (3C) kepariwisataan tanah air.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo mengatakan pihaknya sudah mengirimkan data pelaku industri pariwisata di DIY tersebut kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY untuk pendaftaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Data tersebut sudah lengkap by name by address, Nomor Induk Kependudukan(NIK) maupun nomor ponsel yang dapat dihubungi, jenis pekerjaan, nama tempat bekerja, jenis kelamin dan sebagainya.
“Pendataan kembali pelaku industri pariwisata di DIY untuk vaksinasi tahap kedua dimulai kembali oleh masing-masing kabupaten/kota di DIY pada pekan ini. Saya yakin ini muaranya tetap sama, memberikan updating data sehingga silahkan rekan-rekan pelaku industri pariwisata segera mengakses lalu mengisi formulir pendaftaran vaksinasi secara online,” tuturnya di Yogyakarta.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) Vinsensius Jemadu menegaskan vaksinasi adalah bukan akhir dari segalanya. Apabila sudah divaksin bukan berarti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tidak dilaksanakan, tetapi justru harus tetap dipegang teguh dan dijalankan dengan baik.
Sebelumnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memangkas anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) termasuk Kemenparekraf pada 2021. Namun Kemenparekraf melakukan pendekatan agar anggaran yang dipangkas tersebut agar dilarikan vaksinasi Covid-19 bagi pelaku industri pariwisata yang berada di garda paling depan dalam melayani wisatawan.
“Permintaan tersebut disetujui, sehingga seluruh pelaku industri pariwisata masuk dalam segmen prioritas untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Hal ini demi untuk memperkuat 3C pariwisata Indonesia sehingga wisatawan yakin pada saat border dibuka, mereka tahu para insan pariwisata sudah di vaksin. Jadi kalau wisatawan ke Indonesia akan mempunyai rasa aman dan nyaman,” imbuhnya.