13 PCNU Sumbar Inginkan KH Said Aqil Siradj Kembali Pimpin PBNU

Sebanyak 13 dari 19 Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten dan Kota di Sumbar, menginginkan KH Said Aqil Siradj kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Mereka melihat, sejak dipimpin Said Aqil, NU makin berkembang dan semakin eksis di ranah kepemimpinan nasional.

Sikap 13 PCNU di Sumbar itu, diproklamirkan dalam pertemuan silaturahim dengan Tim Kampanye Pemenangan Said Aqil Siradj, Sabtu (27/11/2021) di Padang. 

Kedatangan tim pemenangan Said Aqil ke Sumbar, yang terdiri atas Marwan Jafar dan Lukman Edy, sekaligus mendampingi kunjungan Ketua Tanfidziyah PBNU KH. Said Aqil ke Universitas NU (UNU) Sumbar dan ke Universitas Negeri Padang (UNP). 

Lukman Edy yang didampingi Kordinator Wilayah Sumatera Barat, Febby Dt Bangso (FDB) menyampaikan, sangat besar kecintaan dan keinginan nahdiyin agar Said Aqil kembali memimpin PBNU. Terbukti, sudah lebih setengah kepengurusan PCNU di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, sudah menyatakan kebulatan tekadnya mendukung Said Aqil Siradj. 

“Sejauh pendataan yang kita lakukan, tanpa mendahului Tuhan, KH  Said Aqil akan kembali memimpin PBNU. Sudah lebih 250 PCNU yang secara tegas menyatakan berada di gerbongnya KH. Said Aqil,” ujar Lukman Edy, mantan Menteri Desa dan PDTT, di dampingi sejumlah Ketua PCNU Kab/Kota di Sumbar. 

Selain bersilaturahim, lanjut Lukman, kedatangan tim pemenangan Said Aqil ke Sumbar juga untuk menyerap aspirasi dari para pengurus PCNU, untuk penyusunan program kerja PBNU lima tahun mendatang. 

“Kita ingin tahu, apa saja yang menjadi keinginan dan harapan dari nahdiyin serta pengurus PCNU di Sumbar terhadap PBNU,” ungkap Lukman Edy yang mengaku haru menyaksikan ketegasan sikap 13 PCNU yang hadir mendukung Said Aqil. 

Ditambahkannya, kalau ditanya hati dari ketua dan pengurus PCNU di Sumbar, dipastikankan 100 persen memdukung KH. Said Aqil Siradj kembali menjadi Ketua Umum PBNU. Namun, kondisi itu sedikit terganggu dengan adanya intervensi dari oknum pengurus PWNU Sumbar. 

“Dalam silaturahmi itu terungkap, beberapa PCNU mengaku ditekan untuk tidak menghadiri silaturrahmi dengan Ketua Umum PBNU oleh oknum PWNU Sumbar. Walau begitu, 13 PCNU ini mengabaikannya, karena kecintaannya pada KH. Said Aqil dan menghadiri silaturahmi tersebut,” ucapnya.

Di sisi lain, dia mengecam perbuatan atau tindakan intimidasi dari oknum PWNU tersebut, karena diduga berada di kubu sebelah yang juga berkeinginan merebut posisi Ketua Umum PBNU. 

“Kita di Minangkabau tidak ada ajaran untuk melarang orang bersilaturrahmi. Bahkan sampai pada ancaman akan dipecat jika menghadiri silaturahmi ini. Kan tidak elok. Ini Sumatera Barat bung , kemerdekaan berpikir dan berpendapat menjadi tolak ukur peradaban, jangan hanya karena kepentingan pilih memilih kita lupa akan adab dan memutus silaturahim,” tegas Bendahara ISNU Sumbar.

Dia menambahkan, terkait dengan pengunduran pelaksanaan Muktamar NU, sejumlah PCNU di Sumbar sangat menghormatinya. Apalagi untuk kepentingan kesehatan masyarakat. 

Pemerintah dan Satgas Covid-19 menetapkan PPKM Level 3 di semua daerah mulai 24 Desember. Selain itu, juga bertepatan dengan jadwal Muktamar, karena itu panitia menghargai keputusan pemerintah dengan mengundur jadwal Muktamar ke awal tahun 2022 di Lampung.

“Kita mempertimbangkan kemaslahatan lebih luas ketimbang dipaksanakan tetap apalagi digeser. Terus terang soal dukungan kepada KH Said sudah jelas, mau muktamar sekarang, besok atau lusa, dimajukan dan mundurpun KH Said insya Allah diamanahkan nahdiyin se Indonesia lagi menjadi Ketum PB NU ” ujar Lukman Edy.

Mewakili 12 PCNU kab/kota yang hadir, Ketua PCNU Pasaman Barat, Syawal Suro menegaskan bahwa kehadirannya bersama pengurus PCNU lainnya ke Padang, atas undangan Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar.

“Kita hadir karena undangan Ketua PW NU Sumbar atas permintaan PB NU Pusat. Justru salah kalau kami tidak datang, ini bentuk hormat kepada perintah Ketua Tanfiziah PW NU Sumbar, sekaligus bersilaturahmi dengan Tanfidzyah tertinggi kami yakni KH Said. Tak ada yang bisa melarang,” tegas Syawal. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *