Sebanyak 1.800 putra asli Papua telah
mendaftar dalam perekrutan Bintara Otsus (otonomi khusus) yang dilaksanakan
Kodam XVIII/Kasuari/Papua Barat.
“Antusiasme adik-adik kita, terutama putra asli daerah untuk menjadi
prajurit TNI cukup tinggi. Animonya cukup besar, terbukti perekrutan Bintara
Otsus ini sudah lebih dari 1.000 bahkan hampir 2.000 orang yang
mendaftar,” ucap Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa di
Manokwari, Rabu.
Cantiasa menjelaskan Kodam Kasuari masih membutuhkan cukup banyak personil.
Kehadiran putra-putri asli Papua sebagai pasukan bintara ini diharapkan dapat
mengisi kekurangan.
Perekrutan Bintara Otsus, katanya,
merupakan program kerjasama antara Kodam XVIII/Kasuari dengan pemerintah daerah
se-Papua Barat. Perekrutan ini berlaku khusus bagi putra-putri asli Papua.
“Karena perekrutan ini menggunakan dana Otsus. Dengan dana Otsus kami
berdayakan adik-adik kita melalui pendidikan yang selanjutnya akan mengabdi
sebagai seorang prajurit TNI,” katanya.
Pangdam mengutarakan perekrutan ini dilakukan di seluruh kabupaten dan kota
Papua Barat. Pada 14 Oktober 2020 proses seleksi alam dimulai.
Saat ini di Papua Barat baru terdapat lima Kodim, yakni Kodim 1802/Sorong,
Kodim 1801/Manokwari, Kodim 1803/Fakfak, Kodim 1804/Kaimana, Kodim 1805/Raja
Ampat, serta Kodim 1806/Teluk Bintuni.
Untuk memperkuat kerja Kodam sejumlah Kodim
persiapan telah dibentuk di Kabupaten Tambrauw, Maybrat, Sorong Selatan,
Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, dan serta Kabupaten Teluk Wondama. Kodam
XVIII/Kasuari juga akan membentuk satu Korem di Fakfak.
“Untuk Kodim persiapan saat ini sudah diisi pasukan BKO (bawah kendali
operasi) yang didatangkan dari sejumlah Kodam di Indonesia. Mereka sebagai
embrio sampai nanti menjadi Kodim difinitif,” katanya.
Setelah calon Bintara otsus menyelesaikan pendidikan, lanjut Pangdam, mereka
akan ditempatkan di Kodim dan satuan lain yang baru terbentuk.